SuaraSulsel.id - Harapan Doni Amansa untuk mengibarkan bendera di hadapan Presiden RI kandas. Posisinya sebagai pasukan pengibar bendera pusaka atau Paskibraka yang mewakili Sulawesi Utara digantikan peserta lain.
Kisah Doni viral di media sosial setelah diunggah oleh ibunya, Samsuani di facebook. Akun tersebut menuliskan anaknya yang berasal dari SMA 1 Unaaha batal mewakili Sultra ke pusat.
Posisinya digantikan oleh peserta lain dari SMAN 1 Bau-bau bernama Wiradinata. Setelah ditelusuri, pelajar yang menggantikan Doni ternyata anak perwira polisi.
Parahnya, Doni dinyatakan batal mewakili provinsi Sultra, sehari sebelum berangkat ke Cibubur untuk mengikuti Diklat Paskibraka. Padahal, kata Samsuani, putranya sudah dinyatakan lulus sejak bulan Mei.
Baca Juga:Cekcok Atlet MMA Rudy Golden Boy vs Pemobil Arogan Berakhir Damai, Keduanya Juga Ditilang
"Setelah seleksi di tingkat provinsi di bulan Mei, alhamdulillah dia diumumkan dan dinyatakan untuk perwakilan Paskibraka nasional. Setelah tiga hari pembekalan dan akan diberangkatkan besok, ternyata diluar dugaan (hasilnya)," ujar Samsuani.
Samsuani mengaku sudah bertanya ke panitia soal hal tersebut, apalagi kedua peserta yang mewakili Sultra berasal dari Bau-bau. Tapi, ia tidak mendapat jawaban pasti.
Namun, Samsuani pun mengaku ikhlas dan meminta putranya bersabar. Apalagi kondisi Doni saat ini selalu terlihat murung ketika mengingat kejadian tersebut.
"Saya bilang sabar jangan larut dengan kesedihan. Anak laki-laki harus tegar, insya Allah doa yang terbaik buatnya dan kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa," tuturnya.
Kasus tersebut membuat Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Sulawesi Tenggara bereaksi dan melaporkan panitia Paskibra tingkat provinsi ke polisi. Laporan dilakukan pada 17 Juli 2023.
Baca Juga:Suami Viral KDRT Istri Hamil di Tangsel Diringkus, Kabur ke Bandung
Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara Kombes Pol Ferry Walintukan yang dikonfirmasi membenarkan laporan tersebut. Ia mengatakan LBH melaporkan Kepala Kesbangpol Sultra dengan dugaan berita bohong.
"Iya, ada laporannya. Sedang didalami penyidik," kata Ferry.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing