SuaraSulsel.id - Kain kafan ternyata punya manfaat lebih. Tidak hanya digunakan sebagai pembungkus jenazah.
Di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, kafan atau disebut Tope adalah produk khas.
Kain ini dibuat jadi berbagai macam produk seperti baju, gamis, selendang, tas dan kipas.
Nilainya tak main-main. Bisa dihargai hingga Rp1,7 juta.
Baca Juga:Bersama Andi Sudirman Tinjau Produk Kerajinan, Menparekraf: Produk Sulsel Luar Biasa
Kain dengan harga fantastis ini jadi salah satu primadona di Inacraft 2023, yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC).
"Harganya Rp1,7 juta yang sudah jadi baju. Pembelinya ada anggota DPR RI," kata Suryani, salah satu pengrajin kain kafan.
Ia mengatakan kain kafan tenun itu terbuat dari kapas asli yang dipintal menjadi benang, seperti kasa. Satu meternya dihargai Rp750 ribu.
"Masyarakat di Jeneponto menyebut ini kain kafan atau bahasa daerahnya Tope. Butuh dua bulan proses produksinya untuk satu baju makanya mahal," ujarnya.
Dulunya, kain tenun ini biasa dipakai membungkus mayat keturunan bangsawan. Namun karena harganya yang mahal, masyarakat beralih ke kain putih biasa.
Baca Juga:Puluhan Kuliner Andalan Sulawesi Selatan Hadir Dalam Inacraft 2023 di Jakarta
Di Jeneponto sendiri, kain kafan hanya diproduksi di wilayah Kelara. Ada sekitar 50 perempuan di sana yang dibina menjadi pengrajin.