Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Anak di Kota Makassar: Setiap Hari Dimarahi Orang Tua

AD bilang terdesak kondisi perekonomian

Muhammad Yunus
Rabu, 11 Januari 2023 | 18:07 WIB
Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Anak di Kota Makassar: Setiap Hari Dimarahi Orang Tua
Video CCTV detik-detik tersangka AD menculik anak 12 tahun di Kota Makassar [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - AD (17 tahun), tersangka penculikan dan pembunuhan Muhammad Fadli Sadewa (11 tahun) mengungkap alasan kenapa dirinya nekat membunuh. AD bilang terdesak kondisi perekonomian.

AD mengatakan setiap hari dimarahi orang tuanya. Keluarganya sering cekcok karena masalah perekonomian.

Ia kemudian mencari tahu di internet bagaimana cara mendapatkan uang banyak. Niatnya untuk membantu perekonomian keluarga.

"Setiap hari saya dimarahi orang tua, jadi saya cari tahu di internet bagaimana cara jual organ tubuh," ujar AD saat dihadirkan pada konferensi pers, Selasa, 10 Januari 2023.

Baca Juga:Tergiur Kaya Mendadak, Berikut Hukum dan Sanksi Jual Beli Organ Manusia

Dari internet ia mengetahui bahwa penjualan organ tubuh bisa dilakukan lewat aplikasi Yandex. Ia kemudian mengakses laman tersebut dan melihat bahwa harga organ tubuh nilainya cukup fantastis.

AD mengaku tergiur sebab melihat harga ginjal di aplikasi tersebut senilai 80 ribu dolar. Pikirnya, uang itu bisa untuk membangun rumah dan membantu biaya pendidikan saudaranya.

"Saya baca harga ginjal 80 ribu dolar. Uang itu bisa untuk bantu orang tua bangun rumah dan belikan laptop kakak saya," jelasnya.

Namun setelah korban dibunuh, AD bingung. Ia tidak tahu cara mengambil ginjal korban.

Ia kemudian memilih membuang jasad korban karena takut ketahuan. Mayatnya dibungkus plastik lalu dibuang ke bawah jembatan dekat Kolam Regulasi Nipa-nipa di Moncongloe, Kabupaten Maros.

Baca Juga:Dua Remaja Bunuh Bocah 11 Tahun untuk Jual Ginjalnya, Komnas Anak Singgung Hukuman Maksimal yang 'Cuma' 10 Tahun

Kata AD, ia sebenarnya mengenal sosok Fadli Sadewa. Karena rumah mereka tidak terlalu jauh.

"Sering lihat di depan indomaret," katanya.

Sebelum melaksanakan niatnya, AD sudah terlebih dahulu memantau korban. Ia mengaku memilih Fadli karena tinggi badannya sesuai dengan syarat di aplikasi penjual organ tubuh manusia tersebut.

Sebelumnya, Muhammad Fadli Sadewa, bocah 11 tahun di Kota Makassar diculik dan dibunuh. Ia ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa pada Selasa, 10 Januari 2023.

Fadli Sadewa dibunuh oleh dua orang remaja, AD (17) dan MF (14). Sebelum dibunuh, korban sempat diculik.

Tersangka AD terinspirasi dari konten negatif di internet. Idenya muncul untuk menjual organ manusia karena ingin menjadi kaya.

Polisi menegaskan tersangka tidak terikat jaringan sindikat penjual organ. Ia hanya mempelajari di internet cara untuk mendapatkan uang.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini