SuaraSulsel.id - Hujan lebat disertai angin kencang di Kota Makassar memakan korban. Dua orang warga tertimpa pohon di depan Pengadilan Negeri Makassar.
Dari video yang beredar di media sosial, seorang pria paruh baya sedang tengkurap. Karena tertimpa batang pohon besar. Pria itu hanya bisa meringis kesakitan.
Sementara, warga lain berusaha menolong. batang pohon yang menimpa tubuh korban tersebut berusaha untuk dipotong.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando membenarkan kejadian tersebut. Ia mengaku korban ada dua orang.
Baca Juga:3 Klub Liga 1 yang Bisa Dibeli Bos Manchester City pasca Datang ke Indonesia
Insiden bermula saat korban bernama Swandi (25 tahun) dan Agus Daeng Ngitung (51 tahun) sementara mengangkat pasir di Kantor Pengadilan, Jumat, 18 November 2022.
Saat kejadian, mereka sedang mengerjakan proyek gedung di kantor tersebut. Sementara korban tak bisa menghindar saat pohon tiba-tiba tumbang.
"Peristiwa terjadi sekitar pukul 13.15 Wita. Saat itu korban sedang angkat pasir. Tiba-tiba pohon yang berada di dekat pagar depan kantor pengadilan tumbang dan mengenai korban dua orang," ujarnya.
Kata Lando, korban tercatat sebagai warga Pallangga, Kabupaten Gowa. Mereka adalah tukang pekerja proyek gedung di pengadilan.
Akibat kejadian itu, kedua korban dirawat intensif di Rumah Sakit Pelamonia karena dalam kondisi kritis. Mereka merasakan sesak nafas, luka di kaki, pinggang, dan luka kepala.
Baca Juga:PSM Syukuri Terpilihnya Ferry Paulus dan Munafri Arifuddin sebagai Petinggi LIB
"Sementara diperiksa secara intensif di ruang radiologi. Saat ini dirawat di RS TNI Pelamonia," ungkap Lando.
Selain di Pengadilan Negeri Makassar, pohon tumbang juga terjadi di wilayah lain. Seperti di kantor Polsek Wajo, Jalan Urip Sumoharjo, dan Posko Satpol PP Anjungan Pantai Losari.
Lando meminta agar masyarakat selalu waspada. Jika sedang terjadi angin kencang, maka jangan berteduh di bawah pohon.
"Jangan berteduh di bawah pohon apalagi, yang pohon besar. Usahakan berteduh di tempat yang lebih aman," ungkapnya.
Anak Terseret Arus di Sudiang
Sejumlah bocah dikabarkan hanyut terbawa arus banjir, Jumat, 18 November 2022. Peristiwa itu terjadi di Perumahan Green Sudiang Residence, Kota Makassar.
Hujan deras yang melanda Kota Makassar semenjak pagi mengakibatkan banjir di sejumlah titik. Sejumlah anak bahkan dilaporkan hilang di wilayah Sudiang.
Dalam video yang beredar di media sosial, seorang pria sedang meminta pertolongan tim SAR. Ada anak yang hilang di perumahan Green Sudiang Residence dan hingga kini belum ditemukan.
"Minta tolong tim evakuasi, minta tolong diteruskan video ini. Ada anak yang hilang, ada anak yang hanyut di dalam (kompleks perumahan)," ujar pria dalam video tersebut.
Ia melanjutkan tidak ada warga yang berani melakukan pencarian karena arus banjir yang cukup deras. Ketinggian air bahkan sudah mencapai leher orang dewasa.
"Belum ada sama sekali (bantuan). Arusnya deras sekali. Air sudah hampir setinggi leher banyak warga yang mau dievakuasi. Minta tolong dulu," ungkapnya.
Dalam video itu, ibu korban turut menanti kabar anaknya. Ia terlihat sangat syok.
Wanita yang belum diketahui namanya itu hanya bisa berbicara sambil mengatur nafasnya. Ia mengaku, anak, ponakan dan iparnya hilang.
"Anakku hanyut. Tolong, pak. Ponakanku dan iparku hilang. Sudah berjam-jam belum ditemukan," ungkapnya.
Anak-anak itu diketahui hanyut terbawa arus usai pulang sembahyang Jum'at. Satu anaknya yang lain berhasil diselamatkan oleh warga.
"Adeknya berhasil diselamatkan. Kakaknya masih hilang. Tolong, pak. Kalau ada Tim SAR bisa kesini, tolong anakku, pak," harapnya.
Hingga kini belum diketahui pasti bagaimana kronologi bocah tersebut hanyut.
Camat Biringkanaya, Benyamin Turupadang juga membenarkan soal kabar sejumlah orang yang hilang di tengah banjir.
Namun, ia mengaku belum tahu pasti kronologi hanyutnya bocah tersebut. Sebab, proses pencarian masih sedang dilakukan.
Benyamin mengatakan tim reaksi cepat dari BPBD dibantu tim SAR sedang melakukan pencarian dan evakuasi ke warga setempat.
"Soal kronologi, saya belum tahu pasti. Tapi saat ini, tim dari BPBD dan SAR sementara melakukan pencarian di lokasi. Semoga segera ditemukan," ujarnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing