SuaraSulsel.id - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali mengatakan audit stadion klub liga 1 segera dimulai. Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengaudit stadion dengan jumlah penonton terbanyak terlebih dahulu.
Jika merujuk pada data Transfermarkt.co.id, maka salah satu stadion yang bakal diaudit pertama kali adalah Stadion Gelora BJ Habibie Kota Parepare.
Stadion yang terletak di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, memiliki kapasitas 20 ribu kursi. Namun jumlah penonton yang tercatat menyaksikan pertandingan rata-rata di atas 17 ribu orang.
Posisi Stadion Gelora BJ Habibie berada di peringkat ke tiga dengan jumlah penonton terbanyak di Indonesia.
Sementara untuk jumlah dengan penonton terbanyak ada di Stadion Patriot Candrabhaga dan kandang Aremania, Stadion Kanjuruhan.
Setelah Stadion Gelora BJ Habibie, kemudian Stadion Maguwoharjo, Gelora Bungtomo, Stadion Manahan, Gelora Bandung Lautan Api, Stadion Kapten I Wayan Dipta dan Stadion Jatidiri.
Dari 9 besar stadion dengan jumlah penonton terbanyak itu, hanya tiga yang tidak masuk standar FIFA. Yakni, Kanjuruhan, Gelora B.J Habibie, dan Maguwoharjo.
Wali Kota Parepare Taufan Pawe mengaku terus berkoordinas dengan punggawa PSM, Sadikin Aksa jelang audit. Menurutnya, markas klub Juku Eja itu memang belum memenuhi standar FIFA.
"Kami terus berkoordinasi dengan Dirut PSM bapak Sadikin Aksa untuk ke depannya. Apa-apa yang perlu dibenahi untuk fasilitas di stadion," ujarnya.
Baca Juga:PSM Makassar Dapat Bonus Rp750 Juta Dari Pemprov Sulsel
Ia mengaku ada beberapa bagian stadion yang masih butuh pembenahan. Salah satunya jalur evakuasi dan kursi.
Kemudian nantinya akan dipasang pagar di bagian timur tribun agar penonton tidak mudah masuk ke dalam lapangan. Sementara untuk jalur evakuasi sedang dalam tahap pembebasan lahan.
Kendati demikian, Taufan berharap Gelora B.J Habibie bisa lolos audit. Menurutnya, tidak ada yang bermasalah dari segi bangunan.
"Tidak ada yang salah dari (segi struktur) bangunan, hanya fasilitas infrastrukturnya perlu ditambah dan dibenahi," ungkapnya.
Sebelumnya, Zainuddin Amali mengaku audit stadion untuk melanjutkan kompetisi BRI Liga 1 perlu dilakukan. Hal tersebut sesuai instruksi Presiden RI, Joko Widodo.
Kata Zainuddin, pihaknya juga mengantisipasi tragedi di Kanjuruhan tidak terulang. Mereka akan memprioritaskan tempat yang penontonnya banyak.
"Nah, mana yang diprioritaskan, tempat-tempat yang penontonnya banyak akan duluan," ujar Zainuddin.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing