Kisah Pilu Mahasiswi Unhas Jatuh Dari Lantai 3, Orang Tua Tak Mampu Hanya Andalkan Beasiswa

Fitriani, mahasiswi Universitas Hasanuddin Makassar menghembuskan nafas terakhirnya, Sabtu, 10 September 2022

Muhammad Yunus
Minggu, 11 September 2022 | 10:42 WIB
Kisah Pilu Mahasiswi Unhas Jatuh Dari Lantai 3, Orang Tua Tak Mampu Hanya Andalkan Beasiswa
Ilustrasi garis polisi

SuaraSulsel.id - Fitriani, mahasiswi Universitas Hasanuddin Makassar menghembuskan nafas terakhirnya, Sabtu, 10 September 2022.

Ia ditemukan terjatuh di asrama mahasiswa kampus Unhas, sehari sebelumnya. Mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Unhas itu ditemukan tergeletak di lantai II asrama mahasiswa (Ramsis) II blok D.

Sayangnya, Fitriani tidak langsung mendapat penanganan medis. Korban disebut tidak punya uang untuk biaya pengobatan.

Kawan korban, Fika Saputri mengatakan Fitriani juga tak punya BPJS Kesehatan. Untuk biaya kuliah, Fitriani hanya mengandalkan beasiswa Bidik Misi.

Baca Juga:Ribuan Gedung Sekolah Rusak, Beasiswa Nihil, Peran Pemkab Cianjur Dipertanyakan?

"Kondisi keluarganya kurang mampu. Bapaknya petani, sementara ibunya hanya bantu-bantu masak di kampung (Pinrang)," ujar Fika.

Teman kuliahnya lantas membuka donasi untuk biaya pengobatan Fitriani. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pendidikan Unhas.

Kata Fika, kondisi korban saat itu sudah tak sadarkan diri. Dari keterangan pihak rumah sakit, Fitriani mengalami mati syaraf di batang otak.

"Katanya sudah tidak ada yang bisa dilakukan. Jadi kita minta orang tuanya ke Makassar. Mereka pasrah dan bawa pulang paksa korban ke Pinrang," bebernya.

Direktur Rumah Sakit Pendidikan Unhas Siti Maisuri Tadjuddin Chalid menjelaskan hasil pemeriksaan di IGD menyebut korban sudah dalam MBO (mati batang otak). Saat sampai di rumah sakit. Pihaknya sempat mempersiapkan operasi emergency, tetapi kondisi pasien tidak memungkinkan.

Baca Juga:Tak Terima Jalan Diblokir, Emak-emak Sebut Mahasiswa Calon Pembunuh saat Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

"Walaupun tidak punya BPJS, tapi kami langsung berkomunikasi dengan rektorat. Ada jaminan yang menandatangani persetujuan operasi (informed consent), bukan jaminan pembiayaan," ujar Siti saat dikonfirmasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini