Mahasiswa Makassar Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Lalu Lintas Macet Total

Sejumlah mahasiswa di Jalan Gunung Lompobattang melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM

Muhammad Yunus
Sabtu, 03 September 2022 | 15:54 WIB
Mahasiswa Makassar Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Lalu Lintas Macet Total
Ilustrasi: Unjuk rasa mahasiswa dan pelajar di depan Gedung DPRD NTB, Jalan Udayana, Kota Mataram, NTB, Kamis (26/9/2019) [SuaraSulsel.id/Antara]

SuaraSulsel.id - Sejumlah mahasiswa di Jalan Gunung Lompobattang melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, Sabtu 3 September 2022.

Mahasiswa menutup jalan dan membakar ban bekas di tengah jalan. Mengakibatkan lalu lintas macet total.

Seperti diketahui, kenaikan harga BBM hari ini telah diumumkan langsung Presiden Joko Widodo bersama jajaran Menteri.

Pemerintah berdalih kenaikan harga ini mempertimbangkan naiknya harga minyak dunia dan kenaikan subsidi energi yang terus meningkat.

Baca Juga:Harga BBM Naik, Warga Makassar Nyanyi Lagu Iwan Fals: BBM Naik Tinggi Susu Tak Terbeli

Adapun rincian harga BBM terbaru yang ditetapkan pemerintah:

- Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000/liter.

- Solar subsidi dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800/liter.

- Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500/liter.

Warga Serbu SPBU

Baca Juga:Harga BBM Terbaru Sabtu 3 September 2022, Pertalite Jadi Rp10 Ribu

Setelah pemerintah mengumumkan harga BBM akan naik Pukul 14.30 WIB, Sabtu 3 September 2022. Sejumlah SPBU di Kota Makassar terpantau padat. Para pengendara berlomba-lomba mengisi BBM sebelum jam 15.30 Wita.

Berdasarkan pantauan SuaraSulsel.id, sejumlah SPBU terpantau dipadati pengendara motor maupun mobil. Seperti SPBU di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar.

Antrean yang didominasi oleh mobil meluber hingga ke jalan raya. Kondisi ini mengakibatkan kemacetan di jalan Poros Perintis kemerdekaan karena antrean di SPBU mengular hingga 2 km di jalan raya.

Sejumlah pengendara mengaku baru mengetahui kenaikan BBM dari instagram. Sehingga, mereka langsung tancap gas ke SPBU.

"Jakarta dan Makassar beda sejam. Jadi masih ada kesempatan untuk kasih penuh tangki. Walau harus antre panjang begini," kata salah satu pengendara mobil, Iswanto.

Pengendara lain, Yusuf Mansyur mengaku sangat kecewa. Masyarakat seolah kena prank oleh pemerintah.

Bagaimana tidak. Pengendara mobil box itu mengaku rela antre hingga berjam-jam demi mengisi solar pada tanggal 31 Agustus lalu. Ternyata keesokan harinya BBM tidak naik.

"Pas kita lengah karena kasus Sambo, pemerintah tiba-tiba naikkan harga. Padahal kemarin saya antre di SPBU Sudiang lima jam demi isi solar, besoknya ternyata tidak naik. Luar biasa pak Jokowi prank masyarakat," keluhnya.

Yusuf mengaku hidupnya saat ini sudah seperti lagu Iwan Fals. "BBM naik tinggi, harga susu tidak mampu terbeli".

"Sudah kayak lagu Iwan Fals ini hidup, mbak. BBM naik, harga bahan pokok juga pasti ikut naik. Kita tidak mampu belikan anak susu," ujarnya sambil berkelakar.

Hingga kini belum ada terlihat petugas kepolisian di SPBU untuk melakukan pengamanan. Walau antrean semakin padat.

Kontributor: Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini