Kunjungan Komnas HAM Papua ke Kodam Cenderawasih dalam rangka membahas transparasi dan keterbukaan. Kasus penyelidikan terhadap 6 oknum TNI AD dari Kesatuan Brigif 20/IJK/3 Kostrad yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.
Terhadap 4 warga sipil yang berasal dari Kabupaten Nduga pada tanggal 22 Agustus 2022 di SP 1, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Letkol Kav Herman Taryaman menjelaskan pertemuan dengan Komnas HAM Papua terdiri dari Ketua Tim Frits B. Ramandey beserta rombongan terdiri dari Melkior Weruin, Ronal Rumbiak, George Numberi, Yohana Tokayo, dan Markus Sikowai.
Adapun pejabat Kodam XVII/Cenderawasih yang mendampingi Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Sidharta Wisnu Graha, Kakumdam, Danpomdam, Waasintel dan Kapendam XVII/Cenderawasih.
Baca Juga:Menhan Prabowo dan Jenderal Andika Akan Dimintai Penjelasan Soal Kasus Mutilasi
Ketua Tim Komnas HAM Papua Frits B. Ramandey mengatakan maksud dan tujuannya berkunjung ke Makodam XVII/Cenderawasih yaitu dalam rangka ingin mengetahui dan meminta keterangan. Serta bagaimana penanganannya terkait kejadian pembunuhan 4 warga sipil di wilayah Kabupaten Mimika yang diduga melibatkan prajurit TNI.
“Saya beserta rombongan dari Komnas HAM wilayah Papua datang ke sini untuk mengetahui proses penanganan kasus ini yang diduga melibatkan Prajurit TNI dan sekaligus meminta akses untuk melakukan investigasi di lokasi kejadian di Mimika,” jelas Ketua Tim Frits B. Ramandey.
Di tempat yang sama, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Komnas HAM wilayah Papua yang berkunjung ke Makodam XVII/Cenderawasih.
“Saya berterima kasih kepada Komnas HAM dalam rangka untuk mengetahui kejelasan kejadian dan proses penanganan kasus pembunuhan 4 warga sipil di Mimika yang diduga melibatkan Prajurit TNI. Saat ini pihak TNI dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih masih terus melakukan investigasi dan pengusutan. Apabila terbukti ada keterlibatan TNI, maka akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” kata Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha, Kamis 1 September 2022.
Pomdam XVII/Cenderawasih telah mengirim personel di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan dan investigasi. Bahkan Pangdam XVII/Cenderawasih meminta untuk diproses hukum dan melakukan pendampingan sampai hasilnya jelas.
Baca Juga:Buntut Kasus Mutilasi oleh Prajurit TNI, FRI-WP Minta Pemerintah Tarik Aparat dari Bumi Cenderawasih
Lebih lanjut Kasdam XVII/Cenderawasih mengapresiasi pihak Komnas HAM yang akan ke lokasi kejadian di Mimika karena akan memperjelas kejadian sebenarnya.