Lanjutnya, di musala sekitar pukul 15.16 Wita, Akram melihat satu mahasiswa baru dan langsung menyuruhnya mengumandangkan azan. Setelah salat sunnah dan ashar dirinya kembali ke lantai satu untuk mengecek perbaikan skripsi.
“Tidak biasanya, lama saya menunggu tetapi mereka belum juga datang. Dan saya menuju ke mobil untuk menaruh laptop. Kemudian kembali ke ruang dosen Jurusan Kimia menunggu mereka untuk bimbingan perbaikan skripsi,” urainya.
“Mereka pun belum muncul. Biasanya mahasiswa datang lebih dulu dan menunggu di depan pintu Jurusan,” sambungnya.
Sesaat di ruang dosen, dirinya melihat Kaprodi Pendidikan Kimia, Mangara Sihaloho keluar dari ruangannya dan mengabarkan sesuatu ke sejumlah dosen bersama mahasiswa di ruang jurusan.
Baca Juga:Melihat Desa Terpadat Suku Bajau di Boalemo
Dirinya yang berada di bagian utara tidak mendengar apa yang disampaikan, namun melihat mereka menampakkan raut kesedihan yang mendalam. Karena begitu cepatnya kematian Balqis yang tidak disangka-sangka. Dikira hanya pingsan saja.
“Ibu Erni pun menuju ke saya dan memberi tahu kabar bahwa yang pak Mangara sampaikan adalah kabar kematian Balqis. Semoga husnul khotimah, Balqis,” terangnya.
Mendengar cerita dari teman-temannya, Balqis pingsan saat akan melaksanakan salat asar. Beberapa dosen dan puluhan teman-temannya segera melarikannya ke Rumah Sakit Toto, Kabila.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis, Balqis dinyatakan telah meninggal dunia. Ketua Jurusan Kimia turut mendampingi Balqis saat itu terpukul dan memberi tahu paramedis untuk kembali memeriksa Balqis.
Sebab belum yakin kalau Balqis telah meninggal dunia. Mahasiswa semester 9 Prodi Pendidikan Kimia ini diantar oleh sejumlah dosen dan mahasiswa kimia ke rumah duka. Kesedihan mendalam bagi Jurusan Kimia FMIPA UNG.
Baca Juga:Penampakan Desa Terpadat di Boalemo Gorontalo
Menurut pembimbing skripsinya Lukman A.R Laliyo, hasil penelitian Balqis sedang disiapkan untuk diterbitkan pada jurnal internasional bereputasi (Q1 atau Q2).
Balqis berani mengambil riset yang merupakan trend terbaru dalam riset bidang pendidikan. Dalam risetnya Balqis mengukur level strategi pengambilan keputusan mahasiswa kimia pada penyelesaian masalah social scientific.
“Ini skripsi terbaik bimbingan saya dalam 5 tahun terakhir kata Pak Lukman," tegasnya dalam tulisan tersebut.
Dekan FMIPA yang juga dosen Jurusan Kimia Prof. Astin Lukum menyebut Balqis sebagai syuhada pendidikan. Meninggal dunia saat berjuang menyelesaikan tugas akhirnya. Meninggal saat akan menunaikan salat asar.