Viral Busana Gemerlapan Jemaah Haji Sulawesi Selatan, MUI: Ekspresi Kebahagiaan dan Memuliakan Diri

Jemaah haji mengenakan pakaian yang glamor atau gemerlapan

Muhammad Yunus
Senin, 01 Agustus 2022 | 19:25 WIB
Viral Busana Gemerlapan Jemaah Haji Sulawesi Selatan, MUI: Ekspresi Kebahagiaan dan Memuliakan Diri
Jemaah haji asal Sulawesi Selatan memakai busana mencolok saat tiba di Asrama Haji Sudiang Kota Makassar [SuarSulsel.id/Humas Kemenag Sulsel]

SuaraSulsel.id - Cukup mudah untuk mengenali jemaah haji asal Sulawesi Selatan. Mereka diketahui punya identitas tersendiri. Salah satunya dari cara berpakaian.

Saat tiba di tanah air, mereka akan mengenakan pakaian yang glamor atau gemerlapan. Hal tersebut dapat dilihat di Bandara Hasanuddin atau Asrama Haji Sudiang Makassar.

Seperti suasana yang terlihat sejak Kamis, 28 Juli 2022. Ratusan jemaah haji Debarkasi Makassar tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar.

Tidak sedikit jemaah perempuan yang menarik perhatian petugas. Mereka menggunakan pakaian yang berwarna terang berkilau keemasan.

Baca Juga:Ratusan Jemaah Haji Asal Mataram Tiba di Bandara Internasional Lombok Mulai Hari Ini

Wajah penuh dengan riasan. Tangan memakai gelang dan cincin emas.

"(Emasnya) beli di Mekkah. Kan itu sudah jadi tradisi orang Bugis kalau pulang berhaji," ujar Mutmainnah Mansyur, jemaah asal Kabupaten Maros.

Mutmainnah adalah salah satu jemaah yang menggunakan pakaian yang mempesona saat tiba. Pakaiannya dipesan khusus. Sebelum berangkat ke tanah suci. Bukan beli di Arab Saudi.

Jemaah haji asal Sulawesi Selatan memakai busana mencolok saat tiba di Asrama Haji Sudiang Kota Makassar [SuarSulsel.id/Humas Kemenag Sulsel]
Jemaah haji asal Sulawesi Selatan memakai busana mencolok saat tiba di Asrama Haji Sudiang Kota Makassar [SuarSulsel.id/Humas Kemenag Sulsel]

Pakaian itu diganti di dalam pesawat, sebelum mendarat di Makassar. Ia mengaku mengikuti kebiasaan kerabatnya yang melakukan hal tersebut saat berhaji.

"Lihat keluarga sebelumnya yang sudah haji pakai baju ramai-ramai begini jadi ikutan," ungkapnya.

Baca Juga:Sopir Bus Shalawat di Mekkah Dipecat Gara-gara Minta Tip Jemaah Haji

Jemaah lain asal Kabupaten Soppeng, Rubiaty, juga mengungkapkan hal yang sama. Ia merasa ada yang kurang, jika tidak menggunakan pakaian mencolok seperti itu.

"Kayak ada yang kurang. Seperti belum berhaji," ujarnya.

Tak ada yang tahu pasti sejak kapan jemaah haji asal Sulawesi Selatan mengenakan pakaian yang selalu menarik perhatian. Namun, menurut budayawan dan dosen Universitas Hasanuddin, Ilham Daeng Makkelo, tradisi tersebut kemungkinan berawal di abad 20-an.

Kata Ilham, sebagian besar material pakaian yang digunakan orang berhaji meniru model baju bodo. Tipis, berbayang, dan terlapis. Namun yang identik yakni misbah berenda.

"Kalau dilihat dari sejarah pakaiannya, baju bodo baru ada di abad ke-20. Saat itu mulai ramai dan disandingkan dengan pakaian saat pulang dari berhaji. Kalau dilihat dari periode waktunya, mungkin di sekitar tahun itu kemudian mulai berkembang," ujar Ilham saat dikonfirmasi SuaraSulsel.id

Menurut Ilham, pergi haji bagi orang Sulawesi Selatan adalah suatu kehormatan. Mereka akan melakukan apa saja untuk mendapatkan panggilan "Haji" di tengah masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini