PPDB Makassar: Orang Tua Manipulasi Kartu Keluarga Hingga Alamat Rumah di Benua Afrika

Dinas Pendidikan Kota Makassar menemukan sejumlah kecurangan pada Penerimaan Peserta Didik Baru

Muhammad Yunus
Rabu, 22 Juni 2022 | 10:17 WIB
PPDB Makassar: Orang Tua Manipulasi Kartu Keluarga Hingga Alamat Rumah di Benua Afrika
Petugas melayani warga yang berkonsultasi terkait pendaftaran daring Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 di Posko Pelayanan PPDB SMA Negeri 70 Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (14/6/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSulsel.id - Dinas Pendidikan Kota Makassar menemukan sejumlah kecurangan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Banyak orang tua memanipulasi data kartu keluarga demi daftar di sekolah yang diinginkan.

Hal tersebut diketahui saat panitia PPDB melakukan scan barcode pada kartu keluarga peserta didik baru. Orang tua diketahui memindahkan nama anaknya ke kartu orang lain.

"Banyak yang manipulasi kartu keluarga untuk keterangan domisili demi sekolah yang diinginkan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin Mustakim, Rabu, 22 Juni 2022.

Ia menjelaskan, dalam aturan PPDB, perubahan domisili di kartu keluarga, di bawah satu tahun tidak bisa menjadi acuan dalam pendaftaran jalur zonasi. Hal tersebut akan ketahuan secara otomatis setelah barcode di kartu keluarga dipindai.

Baca Juga:Kapan PPDB SMA Jogja 2022 Dibuka? Ini Jadwal Lengkap dan Tahapannya

"Syaratnya adalah domisili calon peserta didik harus merujuk pada alamat Kartu Keluarga yang diterbitkan paling singkat 1 tahun sebelum tanggal pendaftaran PPDB. Tapi saat operator melakukan verifikasi melalui barcode, tidak ada namanya itu anak di KK. Berarti ada perubahan data kurang dari setahun," jelasnya.

Ia pun meminta agar orang tua siswa tak melakukan cara nakal seperti ini. Operator dan pihak sekolah tidak akan bisa meloloskan calon siswa tersebut karena terbaca di sistem.

"Yang pasti kami butuh kejujuran. Mengatakan di sini (alamatnya) ternyata pas kami telusuri, ada perpindahan. Ini banyak yang terjadi," ungkapnya.

Kata Muhyiddin, jalur zonasi memang tiap tahunnya bersoal. Masalah lain adalah calon siswa yang alamatnya terlempar sampai di Afrika.

"Bahkan ada yang tidak ada titik koordinatnya, ada yang sampai ke luar Makassar di Afrika," ungkap Muhyiddin.

Baca Juga:PPDB di Gunungkidul Terkendala Jaringan Internet

Penerimaan Peserta Didik Baru untuk SD dan SMP di Kota Makassar sudah hari ketiga. Pendaftaran akan diperpanjang hingga tanggal 24 Juni 2022.

Orang tua juga mengeluhkan masalah server yang kerap down. Disdik pun akan meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan.

Pendaftaran juga bisa dilakukan selama 1x24 jam. Walaupun server sudah tutup, panitia bisa langsung melakukan verifikasi.

Sejumlah orang tua juga sudah mengadu ke kantor Dinas Pendidikan Makassar. Mereka mengeluh soal server yang error dan penempatan zonasi yang tidak tepat.

Seperti yang dialami orang tua murid, Nirmala. Dia mengaku berkali-kali ingin mengakses website PPDB, tapi tidak pernah berhasil.

Nirmala ingin melakukan proses pendaftaran PPDB untuk anaknya yang akan masuk ke jenjang SMP. Namun, dari jam 08.00 wita hingga pukul 14.00 wita tak pernah berhasil.

Nirmala pun mencoba cara lain dengan mendatangi posko pendaftaran PPDB Online yang ada di depan SMP 8 Makassar, jalan Batua Raya. Sayangnya, gagal juga.

"Mungkin karena banyak yang daftar jadi tidak pernah berhasil. Tapi saya berjam-jam di depan laptop tetap tidak bisa. Saya jadi khawatir," ujarnya.

Seorang wali murid lainnya, Kasmira mengeluhkan koordinat tempat tinggalnya tidak tepat.

Dia tercatat berdomisili di Jalan Baji Bicara dan ungin mendaftarkan anaknya di sekolah yang berlokasi di Jalan Baji Gau. Namun saat mendaftar, titik koordinat tempat tinggalnya terlempar ke perumahan di Tanjung Bunga.

Kacau Sejak Hari Pertama

Penerimaan peserta didik baru atau PPDB tingkat SD dan SMP di Kota Makassar hari pertama kacau. Sejumlah wali murid mengeluh saat mendaftar pada jalur zonasi.

Link pendaftaran sempat tak bisa diakses pada pagi hari. Pendaftar membludak mengakibatkan server down.

Masalah lain yakni titik koordinat bergeser. Ada perubahan antar jarak sekolah dan rumah siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin Mustakim mengaku server penerimaan siswa baru memang sempat down, tapi tak lama. Hal tersebut dikarena laman diakses secara serentak.

"Karena pendaftar membludak dan diakses bersamaan jadi ada sedikit gangguan," ujar Muhyiddin.

Ia mengaku siswa yang mendaftar dalam semenit bisa sampai ribuan. Hal tersebut membuat server bermasalah.

Namun pihaknya sudah menyiapkan posko pengaduan PPDB di kantor Disdik dan tiap sekolah. Jika ada masalah, wali murid bisa mendatangi posko tersebut.

"Di sekolah ada operator atau admin untuk menerima aduan. Mereka sudah kita latih secara teknis, jauh sebelum PPDB dimulai," ujarnya.

Disdik meminta agar pihak sekolah mengecek ulang titik koordinat alamat siswa dengan jarak sekolah. Jarak yang paling dekat antara rumah siswa dan sekolah dituju akan diprioritaskan.

Sebelumnya, sejumlah orang tua siswa mengeluh di kantor Dinas Pendidikan Makassar. Mereka melaporkan soal link website PPDB yang error.

Adapula yang jarak koordinatnya berubah. Ada siswa yang tinggal dekat sekolah, tetapi terlempar ke sekolah lain yang jaraknya lebih jauh.

Mereka khawatir masalah tersebut membuat anaknya tak ikut dalam proses seleksi. Untuk itu mereka meminta Pemkot Makassar bisa mengatasi masalah teknis pendaftaran.

Diketahui, PPDB tahun 2022 untuk tingkat SD dan SMP di Kota Makassar mulai dibuka, Senin, 20 Mei 2022. Pendaftaran calon peserta didik dimulai dari jalur zonasi terlebih dahulu.

Masa pendaftaran dibuka hingga 24 Juni 2022. Pengumuman akan dilakukan pada 25 Juni dan pendaftaran ulang dibuka tanggal 25-28 Juni 2022.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini