Kasus ini dinilai tidak mendapat perhatian serius oleh pihak kampus. Karena menganggap pelecehan adalah hal yang wajar. Korban seolah disalahkan.
Kini, orang tua korban mulai angkat bicara. Salah satu orang tua mengaku anaknya yang jadi salah satu korban HB bahkan sakit.
"Coba bayangkan hati ibu mana yang tak hancur melihat mental anaknya hancur dan sekarang sakit. Anak saya masuk UNM membawa harapan besar untuk masa depannya," ujarnya, Selasa, 21 Juni 2022.
"Tapi di kampus itu mentalnya dihancurkan oknum dosen dan tanggapan kampus cuma seperti itu? Apa mereka tidak punya hati? bayangkan bagaimana psikis anak saya," lanjutnya.
Baca Juga:Aksi Cabul Pria Raba Paha Wanita Masuk Daftar Hitam KAI, Pelaku Pelecehan Kini Dilarang Naik Kereta
Ia berharap ada keadilan untuk para korban. Kasus seperti ini akan terus terjadi jika pelaku tidak dihukum.
"Dia telah menghancurkan kehidupan putri saya satu-satunya. Dia sulung dari tiga bersaudara, dua adiknya cowoknya. Hati saya sakit dan hancur," ungkapnya.
Pihak kampus sendiri hingga kini masih bungkam. Rektor UNM Prof Husain Syam yang dikonfirmasi tak pernah menggubris telepon dan pesan singkat yang dikirimkan.
Sementara, Wakil Rektor III UNM Prof Sukardi Weda enggan memberi keterangan. Ia mengatakan kasus ini sudah ditangani oleh pihak fakultas.
"Konfirmasi ke fakultas. Saya tidak tahu itu. Fakultas yang tangani kasusnya," jawabnya singkat.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing