Sudah 7 Bulan Paket Kardus Disimpan Penghuni Kos, Saat Dibongkar Isinya Bikin Merinding: 7 Jasad Bayi

Penghuni baru tahu isi kardus setelah mengeluarkan bau tidak sedap

Muhammad Yunus
Rabu, 08 Juni 2022 | 15:02 WIB
Sudah 7 Bulan Paket Kardus Disimpan Penghuni Kos, Saat Dibongkar Isinya Bikin Merinding: 7 Jasad Bayi
Ilustrasi bayi. (Pexels)

SuaraSulsel.id - Nugrah, pemilik Indekos di Jalan Balang Turungan, Daya, Kota Makassar masih terguncang. Ia tak menyangka ada jasad bayi yang disembunyikan di rumahnya.

Nugrah menceritakan awal mula ia menemukan dos milik penghuni kos bernama Nita. Perempuan yang menghuni kamar nomor 3.

Nugrah mengaku Nita pindah ke kos miliknya sejak tahun lalu. Mereka memang sudah akrab. Karena Nita sebelumnya menyewa kos di samping rumahnya.

Awalnya semua biasa saja. Namun tingkah laku Nita mulai berubah sejak bulan November 2021. Ia mulai jarang pulang ke kos dan pembayarannya menunggak.

Baca Juga:Mahasiswa Asal Papua Diserang Saat Unjuk Rasa di Makassar, 6 Orang Terluka

"Alasannya di rumah kakaknya bermalam katanya baru pindah rumah. Sampai lampu kamarnya itu meledak karena tidak pernah dimatikan," ujar Nugrah saat ditemui SuaraSulsel.id, Rabu, 8 Juni 2022.

Nugrah mengaku masih memaklumi alasan tersebut. Pada bulan Desember, Nita izin pamit untuk pulang kampung ke Toraja karena orang tuanya sakit.

"Seminggu atau dua minggu setelahnya, saya lihat dia packing lagi. Dia bilang mau refreshing. Saya kira mau ke Bali atau Kalimantan. Karena katanya pacarnya ada di sana," ujar Nugrah.

Namun sejak itu, Nita tak pernah lagi pulang ke kos. Sewanya juga menunggak hingga kini.

Nugrah sudah berulang kali menghubungi Nita dan menanyakan soal sewa kos. Sebab, ada penghuni baru yang hendak masuk.

Baca Juga:Warga Muncar Banyuwangi Digemparkan Kasus Penemuan Bayi Laki-laki Mengapung di Sungai

Namun, Nita selalu berkelit dan mengatakan akan dibayar oleh kakaknya.

Garis polisi dipasang di depan kamar kos di Kota Makassar. Tempat penemuan 7 janin bayi, Rabu 8 Juni 2022 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]
Garis polisi dipasang di depan kamar kos di Kota Makassar. Tempat penemuan 7 janin bayi, Rabu 8 Juni 2022 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

Lalu, pada bulan Februari, ada dua orang pria yang mengaku saudaranya hendak mengambil barang-barang di indekos tersebut.

Nugrah mengatakan tidak mengizinkan sebab sewa kosnya menunggak. Karena tak kunjung dibayar, Nugrah memindahkan barang-barang Nita ke kamar lain yang tak dihuni.

Nugrah mengaku mulai mencium bau busuk di kamar itu. Namun ia mengira sumber bau itu berasal dari makanan.

"Saya kira terasi yang dia simpan karena baunya tidak terlalu menyengat. Hanya bau lewat," lanjut Nugrah.

Pada akhir bulan Mei, ada lagi pria yang mengaku saudaranya datang ke kos tersebut. Niatnya untuk mengambil barang-barang Nita.

Namun, Nugrah juga lagi-lagi melarang. Sebab sewa kosnya sudah menunggak hingga enam bulan.

Kemudian pada Sabtu, 4 Juni 2022 sore, Nugrah hendak menyimpan sepatu di kamar tempat barang Nita. Ia kembali mencium bau sama dengan bau di kamar 3 sebelumnya.

Matanya langsung tertuju ke kardus yang sempat dipindahkan dari kamar sebelumnya. Sebab sumber bau berasal dari kardus yang terbungkus plastik dan dilakban keliling secara berlapis-lapis.

"Dari dulu saya penasaran mau bongkar itu kardus. Tapi tertahan karena dia pernah bilang ada barang berharga di situ. Jadi saya takut juga nanti saya dituduh kalau ada yang hilang," jelasnya.

"Kardus dibungkus dua plastik dan dilakban erat. Saya sampai capai buka," lanjutnya.

Saat dibuka, Nugrah menemukan ada tas ransel, dua kotak yang dibungkus plastik dan satu tempat makanan yang juga dibungkus plastik putih. Aroma busuk mulai tercium saat kardus dibuka setengah.

Nugrah awalnya menduga kardus itu berisi makanan yang hendak dibawa ke kampung. Kemudian membusuk.

"Karena di kardus ada tertulis kampung. Jadi saya kira makanan mau dibawa ke kampung. Saat digunting, isinya ransel, dua kotak yang dibungkus plastik dilakban dan satu kotak makan yang kayak tempat kue donat biasa, jadi bukan ji tupperware. Plastik dan kotak makan itu dilakban full. Kotak makannya juga pinggirannya dilem tembak jadi susah dibuka," bebernya.

Saat bungkusan kotak pertama dibuka, Nugrah menemukan ada sebutir telur ayam kampung. Telur itu sudah tidak ada isinya dan tinggal cangkang.

Sementara di bungkusan ke dua, ada pasir bercampur tanah, seperti tanah makam. Nugrah lalu memanggil warga setempat dan membuka semua bungkusan.

"Saya merinding. Jadi itu kardus saya pindahkan ke teras depan untuk buka semua. Saat dilihat lagi ada semacam kulit ular di dalam tanah itu," bebernya.

Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Lalu, ada satu orang polisi yang datang dan membuka kotak makanan, yang ada dalam kardus itu.

"Pas yang kotak makanan (dibuka), polisi sempat susah buka karena rapat sekali. Pinggirannya dilem jadi kedap udara. Tapi bau sekali pas dibuka. Pas dibuka itu kain, ih ada rambut sama batok kepala tapi tidak ada tulangnya," sebutnya.

Di dalam kardus itu, polisi juga menemukan ada sejumlah tulang manusia. Tulang itu dibungkus pakaian yang masih ada bercak darahnya. Diduga tulang bayi.

Polisi kemudian membawa seluruh barang bukti tersebut untuk diautopsi. Belakangan diketahui ada tujuh janin dan jasad bayi yang disimpan berbulan-bulan di kardus tersebut.

"Selain itu ada parang juga yang ditemukan di dalam ransel," ungkapnya.

Hasil autopsi akan keluar Rabu, hari ini. Setelahnya, jasad janin dan bayi tersebut akan dikubur di Sudiang.

"Sudah ada makamnya yang disiapkan pihak kelurahan. Nanti saya yang akan makamkan sama anakku," ujarnya.

Nugrah menduga pemilik kardus itu bekerjasama dengan orang lain untuk praktik aborsi ilegal. Namun masih dugaan sebab masih dalam penyelidikan polisi.

Ia juga mengaku sangat tak menyangka sebab Nita dikenal sangat baik. Bahkan sudah dianggap seperti saudara sendiri.

"Saya sudah anggap adik sendiri karena akrab sekali. Anakku juga sering tidur di kamarnya. Makanya saya nangis terus, tidak sangka ada begini," tukasnya.

Kemarin, Nugrah masih melihat Nita mengupload sebuah foto di akun instagramnya. Namun belakangan saat dicek, semua foto wajahnya sudah dihapus.

Polisi juga mengaku sudah menangkap pelaku. Hal tersebut diungkap Kasubnit Kasatreskrim Polrestabes Makassar, Ipda Nasrullah.

Kata Nasrullah, pelaku berinisial NI ditangkap di Konawe, Sulawesi Tenggara. Saat ini sudah dibawa ke Polrestabes Makassar untuk dimintai keterangan.

"Iya, sudah ditangkap di Konawe. Sementara dalam perjalanan ke Makassar," ujar Nasrullah saat dihubungi, Rabu, 8 Juni 2022.

Pelaku diketahui bekerja di Konawe, Sulawesi Tenggara beberapa bulan terakhir. Namun, barang-barangnya masih tertinggal di indekos yang terletak di Jalan Balang Turungan, Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Lokasi ditemukannya tujuh jasad bayi dan janin yang sempat bikin geger.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini