SuaraSulsel.id - Stok vaksin booster (penguat) di Sulawesi Selatan kini disebut melimpah untuk kebutuhan menghadapi liburan mudik lebaran hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah. Klaim ini diungkapkan oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan.
"Kesiapan Dinas Kesehatan untuk vaksin booster siap, kita malah sangat berlebihan sekarang persediaan stok vaksin booster," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Arman Bausat Jumat (26/3/2022).
Sedangkan lokasi vaksinasi booster di tempat umum seperti halnya di Pelabuhan saat mudik lebaran, menurut Arman hal itu belum disiapkan bahkan blm dipikirkan. Hal itu karena saat ini masyarakat bisa mengakses layanan vaksinasi melalui tujuh Rumah Sakit milik pemerintah provinsi serta seluruh puskesmas.
Bukan itu saja, lanjut Arman, saat ini, sejumlah pihak seperti swasta maupun organisasi ikut melakukan vaksinasi mulai dari vaksinasi COVID-19 dosis satu, dosis dua hingga booster sehingga pelaksanaannya terus dimaksimalkan.
"Jadi masyarakat bisa memilih lokasi gerai sebelum dia melakukan mudik, karena kalau untuk tempat itu kita butuh persiapan. Jika dilakukan sementara cakupannya rendah, kan mubazir juga. Mending kita siapkan gerai di rumah sakit,"ujarnya.
Menurut Arman baik puskesmas atau rumah sakit memiliki jaminan keamanan vaksin lebih bagus. Hal ini karena tempat menyimpan vaksin degan suhu aman dan terjaga dibanding membuka gerai di luar rumah sakit yang berpotensi suhu vaksin tidak teratur.
"Kalau kita kejar jumlah sedikit saja, mending kita sampaikan ke masyarakat bahwa ada gerai-gerainya kalau mau mudik," ujarnya.
Pada perkembangannya, kata Direktur Utama RSKD Dadi Makassar, pihak Dinkes Sulsel juga akan melibatkan vaksinator keliling jika antusiasme masyarakat dinilai tinggi menjelang mudik lebaran dan mengakibatkan antrian panjang.
Vaksinator ini akan difasilitasi untuk menuju ke lokasi tertentu guna memudahkan akses masyarakat memperoleh vaksin.
"Tapi kan kita belum lihat, dari anjuran vaksin bagi yang mau mudik mulai keluar. Sampai saat ini kan biasa-biasa saja. Apalagi kebijakan mau bawa petugas keluar, semua butuh anggaran. Jadi kita lihat saja perkembangannya," kata dr Arman.
Arman menegaskan, saat ini di Indonesia maupun Provinsi Sulawesi Selatan memiliki stok vaksin yang cukup besar untuk bisa melayani kebutuhan vaksinasi kepada masyarakat. (ANTARA)