Mimpi Peraih Kalpataru Darmawan Denassa: Anak-anak Pengunjung RHD Jadi Orang Baik

Rumah Hijau Denassa atau biasa disingkat RHD di Kabupaten Gowa

Muhammad Yunus
Selasa, 01 Maret 2022 | 14:40 WIB
Mimpi Peraih Kalpataru Darmawan Denassa: Anak-anak Pengunjung RHD Jadi Orang Baik
Rumah Hijau Denassa fokus pada konservasi, edukasi, dan literasi di atas lahan seluas 1,1 hektare di Borongtala, Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Menyebut nama Darmawan Denassa, pikiran kita langsung dibawa ke Rumah Hijau Denassa atau biasa disingkat RHD.

Saat ini RHD fokus pada konservasi, edukasi, dan literasi di atas lahan seluas 1,1 hektare di Borongtala, Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

"Kami tak hanya berupaya menyelamatkan tumbuhan-tumbuhan lokal dan langka, tapi juga menyelamatkan cerita dibalik tumbuhan tersebut," kata lelaki yang akrab disapa Denassa itu.

Dedikasi Denassa yang merintis RHD sebagai kawasan konservasi, sejak tahun 2007, kini membuahkan hasil. Pada tahun 2021 pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menganugerahkan dirinya penghargaan Kalpataru. Penghargaan tertinggi di bidang lingkungan.

Baca Juga:Pencegahan Asap Karhutla di Tengah Pandemi Corona

Kisah hidupnya sebagai penggiat lingkungan hidup dengan segala pencapaiannya, akan dibuatkan program oleh TVRI Sulawesi Selatan. Proses pengambilan gambar sudah dilakukan selama 2 hari di RHD. Pada Senin, 28 Februari 2022, merupakan syuting terakhir.

Agus K Saputra, Deputy PT (Persero) Pegadaian Area Makassar 1, Rusdin Tompo, Koordinator Perkumpulan Penulis SATUPENA Sulawesi Selatan, dan penyair Maysir Yulanwar, menyempatkan diri mengunjungi RHD, pada hari libur nasional tersebut. Begitu tiba, mereka disuguhkan satu paket makan siang oleh Denassa.

"Denassa Eco Lunchbox ini juga merupakan cara memperkenalkan keanekaragaman hayati. Biasanya, sebelum makan, diceritakan tentang nasi dan lauk yang dikonsumsi, yang melalui proses panjang," lanjutnya.

Denassa merupakan pencerita yang baik. Dia lancar berbagi pengalamannya mengembangkan RHD, terutama konsep, nilai-nilai filosofis, dan akar budaya Makassar yang dianutnya. RHD, jelas alumni Sastra Unhas ini, didirikan karena didorong oleh kenangan pada masa kecilnya.

Dia mengaku, hobinya yang suka membaca dan mengoleksi prangko ikut mempengaruhi semangatnya mengembangkan RHD.

Baca Juga:PT Energi Unggul Persada Disebut Tak Kooperatif Soal Lingkungan di Bontang, Fraksi An-Nur Setuju Buat Pansus

Lewat RHD yang merupakan kawasan konservasi dan edukasi, dia berharap orang-orang akan datang belajar berbagai hal seputar tanaman. Dia mengingatkan agar kita mesti lebih bijak pada alam, pada tumbuhan. Karena tumbuhan merupakan ibu dari semua spesies kehidupan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini