Sekarang, Lima Ajatappareng ini diperluas wilayahnya yang meliputi bekas Afdeling Parepare, yakni Kabupaten Barru, Kota Parepare, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidenreng Rappang.
Rappang
Selanjutnya, mengenai Rappang. Kota Rappang berasal dari kata Rappeng.
Dahulu sungai yang mengalir di Rappang sangat lebar dan bagian hulunya ditumbuhi hutan belukar yang lebat. Itulah yang disebut Rappang artinya Rappeng-rappeng berarti, dahan atau ranting yang hanyut yang kemudian membentuk pemukiman.
Baca Juga:Sejarah Bulan Rajab, Beserta Makna dan Keutamaan Bulan Asyhurul Haram
Sidenreng dan Rappang kemudian menjadi dua kerajaan kembar. Menurut Lontara Sidenreng dan Rappang, raja-raja yang memerintah di dua kerajaan ini berasal dari Sangalla, Tana Toraja.
Meskipun ada pula versi yang mengatakan bahwa tanah ini berasal dari Tomanurung atau sosok manusia yang turun dari langit dan tidak diketahui asal-usulnya. Seperti halnya cerita-cerita kemunculan berbagai kerajaan lokal di Sulawesi Selatan.
Diceritakan bahwa setelah La Maddaremmeng serta delapan saudaranya telah meninggal, maka salah seorang anaknya yang bernama Balopattina bersama istrinya Datupatilla menyusul ke Sidenreng tetapi setelah mengetahui bahwa orang tuanya tidak ada lagi.
Maka ia memutuskan untuk tinggal di Rappang. Disanalah ia melahirkan tiga orang anak yaitu La Mallimbureng, We Tipu Uleng dan seorang laki-laki yang tidak diketahui namanya.
La Mallimburreng-lah kemudian yang diangkat menjadi raja pertama Sidenreng dengan gelar Addatuang Sidenreng. Sedangkan We Tipu Uleng dinobatkan menjadi raja pertama di Rappang dengan gelar arung rappang.
Baca Juga:Sejarah Hari Ini: Peristiwa Sampit 18 Februari 2001
Sementara versi To Manurung mengatakan bahwa addatuang pertama Sidenreng ialah Manurungnge ri Bululoa dan addatuang pertama Rappang adalah We Tipu Uleng.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing