Ia mengatakan bahwa kerja sama itu bagian dari contoh upaya mewujudkan kemandirian bangsa.
"Kerja sama ini bukan hanya untuk kepentingan Bio Farma ataupun Unhas. Akan tetapi, menjadi bagian dari contoh kemandirian bangsa," katanya.
Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan drg Arianti Anaya mengatakan Kemenkes terus berupaya dalam penanganan COVID-19.
Ia mengatakan ketika negara maju mulai menghasilkan vaksin, Indonesia belum mampu secara optimal sehingga kemandirian bangsa perlu dibangun, salah satunya dengan menghadirkan senter klinik.
Baca Juga:Pemberian Dosis Ketiga Vaksin COVID-19 Sinovac Bisa Tingkatkan Antibodi, Bisa Lawan Omicron?
Ia mengemukakan pentingnya proses hilirisasi harus berjalan secara seimbang antara wilayah barat dan timur Indonesia.
"Kami mendorong agar industri bisa bekerja sama dengan wilayah timur dan tengah. Dengan 42 universitas lainnya yang dinaungi Unhas, Bio Farma tidak salah bekerja sama dengan Unhas untuk mengembangkan riset berbasis kebutuhan," katanya.
Ia berharap, Unhas menjadi salah satu pusat riset di wilayah timur Indonesia.
Dirinya mengatakan kerja sama ini menjadi awal yang baik dan diharapkan ada lanjutan dengan industri lainnya agar tercipta kemandirian, di mana masyarakat Indonesia tidak tergantung dengan produk luar. (Antara)
Baca Juga:Varian Omicron Melonjak. Perlukah Vaksin Covid-19 yang Spesifik?