5 Ton Gula Merah Cair Dari Jeneponto Akan Diekspor ke Turki

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan ekspor 5 ton gula merah cair

Muhammad Yunus
Kamis, 20 Januari 2022 | 14:36 WIB
5 Ton Gula Merah Cair Dari Jeneponto Akan Diekspor ke Turki
Ilustrasi kopi dengan gula merah. (Shutterstock)

SuaraSulsel.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan ekspor 5 ton gula merah cair. Untuk pengiriman ke Turki pada Februari mendatang.

Kepala Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan Ashari Fakhsirie Radjamilo mengemukakan terdapat permintaan dari Turki sebanyak 5 ton. Sejak Januari hingga Februari dan tengah disiapkan oleh pelaku UMKM di Kabupaten Jeneponto.

"Tahun 2020 ini kita berupaya ekspor gula merah cair, ada salah satu UMKM yang kita bina dan untuk proyeknya di Jeneponto. Kita harapkan ini bisa menjadi eksportir juga nantinya," ungkap Ashari.

Pengiriman gula merah cair yang berbahan baku gula aren tersebut merupakan produk terbaru dari Sulsel yang akan merambah pasar luar negeri dan siap membidik pasar negara-negara Timur Tengah.

Baca Juga:Mobil Terbakar di Jeneponto, Lima Penumpang Meninggal Dunia

"Tanpa kita sadari, ternyata gula aren ini tinggi kandungan vitaminnya dan sudah diuji oleh lab dari Kementerian Kesehatan," kata dia.

Komoditas ekspor Sulsel didominasi dari tambang, kemudian disusul komoditas pertanian dan perikanan, kemudian industri.

Ashari menyebut seluruh potensi yang ada di Sulawesi Selatan akan diupayakan untuk bisa menjadi komoditas ekspor. Maka dari itu, pihaknya akan melakukan peningkatan SDM para eksportir Sulsel melalui pelatihan, termasuk mereka yang berada di kabupaten.

Upaya yang tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan ekspor Sulsel adalah selalu berupaya untuk menjamin ketersediaan stok yang akan dikirim, seperti tingkat produktivitas rumput laut maupun komoditas lainnya.

Dinas Perdagangan akan lebih aktif melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam meningkatkan hasil produksi berbagai komoditas ekspor.

"Jika ingin meningkatkan hasil pertanian, berarti kami harus berkomunikasi dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, begitu pula jika semakin ingin meningkatkan hasil perkebunan, berarti kami harus berkomunikasi dengan dinas perkebunan, termasuk hasil hutan, kayu dan lain-lain," ujar Ashari. (Antara)

Baca Juga:Tanam Jagung di Jenoponto, Presiden Jokowi Tegaskan Petani Mampu Penuhi Kebutuhan Nasional

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini