JK Minta Maaf Sebut Nahdlatul Ulama Seperti Waralaba

JK menganalogikan Nahdlatul Ulama seperti waralaba

Muhammad Yunus
Kamis, 02 Desember 2021 | 19:40 WIB
JK Minta Maaf Sebut Nahdlatul Ulama Seperti Waralaba
Eks Wapres RI Jusuf Kalla berpidato dalam acara diksusi bertajuk 'Gagasan Kontributif Membangun Kemandirian Ekonomi Nahdliyin', di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat. (Suara.com/Bagaskara)

SuaraSulsel.id - Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla atau JK menganalogikan Nahdlatul Ulama (NU) seperti waralaba. Sistemnya dimiliki banyak orang.

"Saya minta maaf, saya katakan, kalau NU itu kayak 'franchise' (waralaba). Pesantrennya dimiliki orang-orang NU, tetapi bukan milik NU," kata JK saat menjadi narasumber dalam diskusi (halaqah) menjelang satu abad lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor DPW PKB, Jakarta, Kamis 2 Desember 2021.

Jk menegaskan walaupun kepemilikan pesantren dimiliki orang-orang NU, namun sistemnya sudah terkontrol dan teruji.

Sementara kalau Muhammadiyah, kata JK, mirip perusahaan induk ("company holding") yang asetnya milik Muhammadiyah, seperti sekolah dan rumah sakit.

Baca Juga:Kader Ansor Aceh Diminta Waspada Politik Pecah Belah Jelang Muktamar NU

Selain itu, JK menjelaskan persamaan NU dan Muhammadiyah dimana organisasi itu sama-sama dilahirkan oleh para pedagang.

"NU dan Muhammadiyah didirikan oleh para pedagang," ujar JK.

JK menegaskan para pendiri NU dan Muhammadiyah semuanya mengikuti teladan kehidupan Rasulullah Muhammad SAW.

"Nabi Muhammad lebih lama jadi pedagang, selama 27 tahun, sementara 23 tahun tersisa menjadi Rasul," jelas JK.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar diskusi (halaqah) menjelang satu abad lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor PKB, Jakarta, Kamis 2 Desember 2021.

Baca Juga:Polemik Jadwal Muktamar NU ke-34, Gus Khayat Singgung soal Syahwat Politik

Ketua Umum PKB Muhamimin Iskandar menjelaskan diskusi tersebut sangat penting menjelang 100 tahun lahirnya NU dan menyambut Muktamar Ke-34 NU di Lampung.

"Ini diskusi pembuka, sebagai rangkaian dari diskusi panjang yang akan digelar PKB," kata Muhaimin.

Muhaimin menegaskan PKB merupakan anak kandung yang lahir dari rahim NU dan besar dengan kontribusi NU. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini