Terlalu Seksi, Pedagang Kaki Lima Ini Ditegur Polisi

Terlalu seksi. Saat menjual makanan.

Muhammad Yunus
Selasa, 30 November 2021 | 14:42 WIB
Terlalu Seksi, Pedagang Kaki Lima Ini Ditegur Polisi
Pedagang kaki lima di Thailand ditegur polisi. Karena menggunakan pakaian seksi saat menjual [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Pedagang kaki lima di pinggiran jalan Thailand ditegur polisi setempat. Karena dinilai terlalu seksi. Saat menjual makanan.

Perempuan cantik tersebut menjual kue dengan menggunakan pakaian yang dianggap seksi. Karena pakaian yang terlalu minim menutup tubuhnya.

Polisi mengancam akan menutup tempatnya berjualan. Jika masih ngotot mengenakan pakaian seksi saat melayani pembeli. Karena melanggar etika kesopanan.

Mengutip telisik.id -- jaringan Suara.com, penjual tersebut adalah mahasiswi keperawatan bernama Olive Aranya Apaiso (23 tahun).

Baca Juga:Satpol PP Bongkar Bangunan Liar di Sekitar Stasiun Depok Baru

Setiap hari Olive bisa menjual 30 kotak kue. Tempatnya menjual di Chiang Mai, Thailand.

Pakaian yang memamerkan belahan dadanya itu membuat penjualannya meningkat hingga empat kali lipat. Sampai membuat antrean pelanggan.

Penduduk setempat ingin mencicipi panekuk yang dibuat Olive sambil berswafoto. Saat gadis itu memasak pesanan mereka.

Tetapi beberapa warga mengeluhkan pakaian Olive yang dinilai tak pantas. Sehingga petugas kepolisian mengunjungi kiosnya.

Mereka membawa gadis itu ke pos, dimana dia diberikan peringatan dan literasi tentang kebersihan makanan, serta menghormati budaya masyarakat.

Baca Juga:Pulang dari RS, AKBP Karosekali Korban Amuk Ormas Pemuda Pancasila Belum Bisa Bekerja

Olive kemudian dibebaskan tanpa tuntutan. Polisi juga memerintahkan mahasiswi cantik itu untuk mengganti pakaian minimnya atau dia bisa ditangkap karena ketidaksopanan publik.

"Chiang Mai adalah kota budaya dan orang-orang telah menyatakan keprihatinan tentang pakaian itu,” kata seorang juru bicara dari kantor dewan Distrik Chang Phueak dilansir The Sun, Selasa (30/11/2021).

"Kami telah meminta wanita itu untuk bekerja sama, untuk memakai bra yang berwarna seperti kulit dan pakaian yang tidak terlalu cabul.

"Kami mengundangnya ke kantor polisi untuk membahas masalah ini," tambahnya.

Olive telah meminta maaf karena telah menyinggung siapa pun dengan pakaian yang terbuka, yang diikat dengan peniti.

"Saya bersedia mengikuti instruksi dari semua petugas," kata Olive.

Saat memakai pakaian seksi, penjualan Olive bisa mencapai 100 kotak setiap hari. Camilan yang dibuat Olive harganya 35 baht Thailand atau sekitar Rp15 ribu per kotak. Memiliki rasa seperti teh hijau dan coklat. Warung Olive buka setiap hari dari jam 11 pagi sampai jam 9 malam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini