SuaraSulsel.id - Kasus warga kecewa dengan burger KFC viral di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, berakhir damai. Pihak KFC meminta maaf kepada konsumen bernama Erwin Sandi.
Erwin sebelumnya mengancam ingin melaporkan perusahaan makanan siap saji, PT KFC Indonesia. Ia merasa dirugikan setelah membeli burger di KFC lewat aplikasi online. Karena burger yang datang tidak sesuai dengan gambar yang dipesan.
Erwin mengaku sudah melakukan mediasi dengan pihak KFC Palopo, Jumat, 19 November 2021. Mediasi yang diinisiasi oleh pihak KFC dan kuasa hukumnya itu berakhir damai dengan beberapa kesepakatan.
"Salah satunya adalah KFC wajib memberi makan lima panti asuhan di Palopo selama sebulan," ujarnya, Jumat, 19 November 2021.
Baca Juga:Pria Ini Gugat KFC Indonesia ke Pengadilan Gara-gara Beli Burger Tapi Tak Sesuai Gambarnya
Selain itu, pihak KFC yang diwakili oleh Manager Area Sulawesi dan Manager KfC kota Palopo siap melakukan permintaan maaf secara terbuka di halaman resmi media sosial KFC. Minta maaf ditujukan khusus kepada Erwin Sandi selaku konsumen yang dirugikan.
"Jadi pihak KFC wajib mentag akun FB dan instagram saya," tambahnya.
Sandi juga meminta agar KFC bisa melakukan pelayanan konsumen dengan lebih baik kedepannya. Kasus ini harus jadi pelajaran agar perusahaan waralaba itu tidak menjual produk yang tidak lengkap.
"Saya juga meminta agar pihak perusahaan tidak melakukan pemecatan terhadap karyawan terkait persoalan ini," tukasnya.
Dengan adanya mediasi ini, maka Erwin kini enggan untuk menyeret lagi kasus ini ke meja hijau. Ia mengaku sudah damai dengan catatan persyaratan tersebut harus dipenuhi.
Baca Juga:Burger Tidak Sama Dengan Gambar, Warga Palopo Akan Gugat KFC ke Pengadilan
Namun hingga Sabtu, 20 November 2021, tuntutan Erwin itu belum dipenuhi oleh pihak KFC. Salah satunya meminta maaf di media sosial dan menandai akun Erwin Sandi.
Sebelumnya kasus ini viral di media sosial. Erwin mengaku memesan menu Krunchy Burger.
Pada gambar di aplikasi online, burger itu berisi ayam krispi, keju, dan sayuran.
Namun, ketika pesanan itu datang, yang ada hanya roti burger isi ayam. Ia kemudian melakukan komplain dan menghubungi kontak layanan services KFC.
"Tapi tidak bisa dihubungi. Ini sudah yang kedua kalinya saya memesan dan tidak sesuai dengan gambar," kata Erwin, Selasa, 16 November 2021 lalu.
Ia mengaku kejadian yang sama juga pernah terjadi. Saat melakukan pembelian enam paket burger. Semua juga tidak ada yang sesuai dengan gambar.
Ia kemudian kembali membeli tiga paket burger lagi dan hasilnya sama. Atas hal itu, ia merasa dirugikan walau harganya tidak seberapa.
"Itu produk asal jadi. Saya tidak percaya KFC sebagai restoran waralaba terbesar bisa jual produk burger seperti itu," katanya.
Erwin mengaku sudah mengonfirmasi hal ini ke pihak KFC. Person In Charge KFC Cabang Palopo Ardiansyah mengatakan pihaknya sudah menjelaskan ke driver online bahwa menu itu tanpa sayuran karena habis. Sesuai aturan perusahaan, jika ada bahan baku yang kurang maka tidak boleh lagi dijual.
Akan tetapi driver tersebut langsung mengambilnya dan pergi. Namun, Erwin mengaku itu hanya akal-akalan pihak KFC saja.
"Kalau habis bahan bakunya kenapa masih dijual. Saya juga komplain tidak ada nomor yang aktif dan bisa dihubungi," ketusnya.
Erwin pun sempat berencana melayangkan gugatan perdata ke pengadilan negeri Palopo, pekan depan. Namun KFC dan Erwin memilih melakukan mediasi.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing