SuaraSulsel.id - Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan meminta Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa sebagai mitra pemerintah. Bersinergi dalam mempercepat capaian vaksinasi Covid-19.
Hal ini diungkapkan saat dirinya menghadiri Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-49 Tingkat Kabupaten Gowa di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Kamis (18/11/2021).
Ia mengatakan pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia khususnya Kabupaten Gowa sehingga percepatan vaksinasi harus dilakukan untuk mencapai target kekebalan tubuh atau herd immunity 70 persen.
"Saya berharap PKK bisa bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mensinkronisasikan seluruh program yang ada salah satunya terus bersama pemerintah mendorong percepatan vaksinasi karena kita masih dalam kondisi pandemi Covid-19," ungkapnya.
Baca Juga:Hits Health: Trik Singapura dan AS Perluas Cakupan Vaksinasi, Deteksi Dini Demensia
Ia mengaku saat ini capaian vaksinasi Gowa masih diangka 41 persen. Selain dipengaruhi jumlah penduduk yang besar juga karena proses penginputan dalam aplikasi yang sempat terjadi kekeliruan.
"Kita sekarang berada di angka 41 persen dan telah dikatakan oleh Pak Gubernur ada perubahan sistem aplikasi yang dimana harus diinput satu persatu," jelasnya.
Sementara Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan mengatakan saat ini Gerakan PKK semakin berkembang dengan program-programnya yang turut menjadi solusi permasalahan bangsa. Menurutnya sejak merebaknya pandemi Covid-19, kader PKK telah aktif melakukan berbagai langkah nyata.
"Sejak pandemi di tahun 2020, PKK berperan aktif melakukan edukasi protokol kesehatan dengan 3 M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan serta 3 T testing, tracing dan treatment, pemberian makan bergizi bagi masyarakat terdampak Covid-19 serta gebrak masker yang dilakukan sejak awal pandemi," jelasnya.
Tak hanya itu, beberapa waktu lalu PKK Gowa berhasil meraih juara pertama capaian tertinggi vaksinasi tingkat kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan sampai saat ini terus dilakukan di tingkat desa/kelurahan.
Baca Juga:Bobby Nasution Sebut Vaksinasi Covid-19 di Medan Mencapai 75 persen
"Alhamdulillah kita terus melakukan vaksinasi massal di tingkat desa/kelurahan. Hal ini kita lakukan untuk segera bisa mencapai target kekebalan tubuh yaitu 70 persen masyarakat yang teevaksin," tambah Priska.
Olehnya ia berharap, di momentum HKG ini yang mengangkat tema "Keluarga Pelopor Perubahan Menuju Indonesia Maju" dapat memberi makna bahwa PKK dalam hal ini hendaknya tahu, mau, dan mampu menjadi garda terdepan dalam mewujudkan keluarga berkualitas dalam segala aspek moral, pendidkan, kesehatan, sosial budaya, ekonomi dan lingkungan hidup.
"PKK bukan semata-mata untuk keluarga akan tetapi PKK adalah yang mampu menginspirasi keluarga indonesia melakukan perubahan menuju kehidupan masyarakat yang lebih baik sebagaimana tujuan pembangunan nasional," harap Priska.
Sulsel Masih Rendah
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkap cakupan vaksinasi Covid-19 di Sulawesi Selatan. Masih dibawah rata-rata nasional.
Cakupan vaksinasi Sulawesi Selatan masih pada angka 28,56 persen. Untuk vaksinasi dosis lengkap.
Satgas mencatat 22 provinsi masih lebih rendah dari angka rata-rata cakupan vaksinasi nasional.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan hal ini menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah agar sebaran vaksinasi bisa segera mencapai ke-22 provinsi yang masih rendah cakupannya tersebut.
"Sayangnya dari 34 provinsi di Indonesia, ternyata 22 provinsi masih memiliki persentase cakupan vaksinasi dosis lengkap yang lebih rendah dari angka nasional yaitu 40,42 persen," kata Wiku dalam jumpa pers, Kamis (18/11/2021).
Adapun ke-22 provinsi dengan cakupan vaksinasi rendah itu antara lain; Aceh (18,70%), Sumatera Utara (34,63%), Sumatera Barat (21,13%), Riau (27,92%), Sumatera Selatan (27,74%), Bengkulu (24,38%), Lampung (27,28%), Jawa Barat (40,06%), NTB (31,34%), NTT (24,35%), Kalimantan Barat (27,74%), Kalimantan Tengah (34,64%), Kalimantan Selatan (24,41%).
Lalu, Sulawesi Utara (37,09%), Sulawesi Tengah (22,65%), Sulawesi Selatan (28,56%), Sulawesi Tenggara (21,96%), Gorontalo (30,42%), Sulawesi Barat (22,46%), Maluku (18,93%), Maluku Utara (20,52%), dan Papua Barat (24,85%).