SuaraSulsel.id - 57 pegawai KPK yang tidak lolos tes TWK akan didepak pada 30 September 2021. Mereka disebut akan dipecat secara hormat dari lembaga antikorupsi.
Salah satu pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Tri Artining Putri menegaskan, pegawai yang akan dipecat mengalami peretasan. Dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Namun kejadian yang menimpanya tidak akan menghentikan perjuangannya bersama 56 rekan lainnya untuk terus berjuang.
Puput, sapaan akrab Tri Artining Putri, sebelumnya diberitakan menjadi salah satu korban dugaan peretasan yang dilakukan oleh pihak tertentu yang tak bertanggung jawab.
Baca Juga:Menangis di Sidang, Bupati Juarsah Minta KPK Buka Blokir Rekening
“Kami terus lanjut (berjuang). (Peretasan) Tidak akan membuat kami takut,” kata Puput saat dihubungi Suara.com pada Selasa (28/9/2021).
Terbaru Novel Baswedan, penyidik KPK yang ikut dipecat mengumumkan lewat akun twitter. Jumlah HP pegawai KPK yang diretas adalah 19.
Meski tidak mengetahui tujuan upaya peretasan tersebut, namun dia menduga hal tersebut untuk menunjukkan, jika 57 pegawai KPK nonaktif yang akan dipecat berada dalam pengawasan oleh pihak-pihak tertentu.
"Mungkin mau menunjukkan bahwa kami diawasi atau bisa diapa-apakan," kata Puput, mengutip Suara.com
Puput mengungkapkan, peretasan terhadap pegawai KPK bukan suatu hal baru. Dia mengemukakan, sebelumnya ketika masih aktif di lembaga antikorupsi, rekan-rekannya juga mengalami hal serupa.
Baca Juga:Akan Dipecat dan Ponsel Diretas, Pegawai Nonaktif KPK : Kami Tidak Takut
Punn peristiwa tersebut terjadi kembali pada 2019 bersamaan saat mereka menggelar aksi menolak revisi Undang -undang (UU) KPK.
- 1
- 2