Kemudian, anak muda yang dibunuh merupakan seorang kafir. Sementara, kedua orang tuanya adalah mukmin. Sehingga Nabi Khidir khawatir anak itu bisa membawa orang tuanya menjadi kafir pula.
Perilaku Nabi Khadir ini, kata Ustadz Firanda atas petunjuk Allah Subhana Wa Ta'ala. Karena kelak, anak kecil itu menjadi dewasa akan membawa kesesatan kepada kedua orang tuanya yang merupakan orang tua yang beriman.
Sehingga, anak kecil itu dibunuh dan Nabi Khidir mendoakan orang tuanya mendapatkan anak yang lebih baik dan lebih beriman.
"Dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran tentang kesabaran kita menghadap musibah. Bahwa dibalik musibah yang dialami, ada hikmah yang lebih baik yang akan diperoleh," jelasnya.
Baca Juga:Hari Pertama Tes CPNS Pemprov Sulsel, 308 Orang Dinyatakan Gugur
Nabi Khidir juga menjelaskan kepada Nabi Musa perihal dinding rumah yang ia perbaiki. Menurutnya, rumah tersebut miliki dua anak yatim dan di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua. Ayahnya merupakan orang yang soleh.
Sementara, Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menjelaskan pelaksanaan kajian online ini digelar untuk memberikan bekal kepada para pegawai di Pemerintahan Provinsi Sulsel terkait kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa yang patut dijadikan pelajaran dan dicontoh.
"Khususnya dalam berprilaku menjalankan amanah dalam bekerja,".
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Baca Juga:Pemprov Sulsel Anggarkan Pembangunan Stadion Mattoanging Rp 70 Miliar Tahun Depan
