Soeharto dan Sejarah Pembebasan Papua, Perang Laut dan Darat

Pembebasan Irian Barat punya sejarah yang panjang

Muhammad Yunus
Minggu, 19 September 2021 | 05:05 WIB
Soeharto dan Sejarah Pembebasan Papua, Perang Laut dan Darat
Ilustrasi : Prajurit Kopassus menampilkan seni beladiri dan tenaga dalam usai Upacara Penyerahan Satuan Korps Pasukan Khusus (Kopassus) di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Jum'at (23/3).

Pemerintah kemudian membentuk Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat (KOTI) dan Soekarno sebagai panglima tertinggi juga mengumumkan Tri Komando Rakyat (Trikora) untuk membangkitkan semangat rakyat.

Isinya, gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda kolonial, kibarkanlah Sang Merah Putih di Irian Barat tanah air Indonesia dan bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.

Pada 15 Januari 1962 meletuslah pertempuran Laut Arafuru, Irian Barat. Pertempuran ini mengakibatkan Komodor Yos Sudarso gugur. Kendati demikian, pemerintah berhasil menyusupkan beberapa tentara ke hutan belantara Irian Barat untuk melakukan serangan darat.

Akhirnya, pada 31 Desember 1962, kekuasaan de jure Indonesia atas tanah Papua dimulai di bawah pengawasan PBB. Bendera Belanda juga diganti dengan bendera sang Saka Merah Putih. Papua diberikan sepenuhnya kepada Indonesia pada tanggal 1 Mei 1963.

Baca Juga:Kolonel KKB Papua Tewas Ditembak TNI di Pegunungan Bintang

Barulah pada 19 Desember 1969, sidang Umum PBB menerima dan menyetujui hasil Pepera. Setelah itu, Soeharto mengganti nama Irian Barat menjadi Irian Jaya.

Hal tersebut tertuang dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 mengatur tentang Otonomi Khusus Papua, Provinsi Irian Barat atau Irian Jaya diganti menjadi Provinsi Papua. Lalu, tahun 2004, Papua dibagi menjadi dua provinsi, yaitu timur dengan tetap disebut Papua, sedangkan bagian Barat menjadi Provinsi Irian Jaya Barat atau Papua Barat.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini