Para tersangka tersebut ditangkap di beberapa lokasi, tiga orang di wilayah Kecamatan Tamalate, Makassar masing-masing AB (41), HR (48) dan AZ (53) pada Sabtu malam 28 Agustus 2021.
Ketiganya, merupakan eksekutor pelaku pencurian dengan kekerasan disertai penculikan atas korban.
Selanjutnya, hasil pengembangan diamankan lagi empat orang ini, masing-masing NA (31), MA (37) AD (40) serta MA (32). Dua pelaku di wilayah Jakarta, satu pelaku di Bogor, dan satu di daerah Bandung, Jawa Barat. Seluruh tersangka kini ditahan di Polrestabes Makassar.
NA mengaku dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) telah membayar upah atau biaya jasa ketiga tersangka eksekutor sebesar Rp 40 juta, dan tiga tersangka lain dari luar Sulsel yang membantunya juga diberi upah Rp 30 juta. Total uang digunakan dari aksi kejahatan itu sebanyak Rp 70 juta.
Baca Juga:Langgar Jam Operasional, Satgas Raika Sita Kursi Tempat Usaha di Makassar
"Untuk ke empat pelaku ini (eksekutor dan otak), kami terapkan pasal 365 pencurian dan kekerasan, serta pasal 331 KHUP terkait penculikannya. Tiga pelaku lainnya, diterapkan pasal 55 dan 56 ikut serta dalam tindak pidana ini. Ancaman hukuman pasal disangkakan maksimal 12 tahun penjara," paparnya.
Motif dan kronologi
Kompol Jamal mengungkapkan motif dalam kasus ini adalah faktor sakit hati. Tersangka NA terhadap korban atas hubungan asmaranya yang sempat berjalan setahun namun kandas di tengah jalan.
Awal perkenalan mereka saat NA memesan jasa transportasi dari aplikasi ketika berada di Kota Makassar untuk mengembangkan bisnisnya, lalu bertemu korban AR supir taksi dari aplikasi trasportasi itu.
Seiring waktu berjalan, komunikasi keduanya intens, hingga berujung pada hubungan asmara. Walaupun NA mengetahui korban memiliki istri, namun hubungan asmara tetap berlanjut.
Baca Juga:Cara Orang Bugis Makassar Berkomunikasi Dengan Huruf Lontara Mulai Punah
Namun, setelah terlibat cekcok dengan istri korban dan orang tuanya, tersangka kemudian sakit hati lalu pulang ke Jakarta untuk membuat skenario menjalankan aksinya.