Sakit Hati, Perempuan Asal Jakarta Sewa Preman Culik dan Aniaya Pacar di Makassar

Tindak pidana pencurian dan kekerasan disertai penculikan

Muhammad Yunus
Selasa, 31 Agustus 2021 | 09:02 WIB
Sakit Hati, Perempuan Asal Jakarta Sewa Preman Culik dan Aniaya Pacar di Makassar
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jamal Fathur Rakhman (tengah) saat rilis kasus beserta tersangka pencurian dengan kekerasan disertai penculikan supir transportasi daring di kantor Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (30/8/2021). [SuaraSulsel.id / Antara]

Awal perkenalan mereka saat NA memesan jasa transportasi dari aplikasi ketika berada di Kota Makassar untuk mengembangkan bisnisnya, lalu bertemu korban AR supir taksi dari aplikasi trasportasi itu.

Seiring waktu berjalan, komunikasi keduanya intens, hingga berujung pada hubungan asmara. Walaupun NA mengetahui korban memiliki istri, namun hubungan asmara tetap berlanjut.

Namun, setelah terlibat cekcok dengan istri korban dan orang tuanya, tersangka kemudian sakit hati lalu pulang ke Jakarta untuk membuat skenario menjalankan aksinya.

"Tersangka NA sakit hati, karena diperlakukan kasar oleh orang tua dan istri korban. Kemudian meminta bantuan rekannya, serta merekrut beberapa orang di Jakarta dan Makassar. Maka terjadilah skenario pencurian dan kekerasan disertai penculikan ini," ungkap Jamal.

Baca Juga:Cara Orang Bugis Makassar Berkomunikasi Dengan Huruf Lontara Mulai Punah

Ia menjelaskan kronologi kejadian tersebut telah direncanakan tersangka sejak 4-5 Agustus. Saat itu korban diminta mencari dan membeli perlengkapan CCTV di wilayah Makassar. Dan pada 6 Agustus, saat korban berada di salah satu rumah makan, Jalan Sultan Alauddin, didatangi tiga orang, lalu membentaknya hingga ditodong badik kemudian dibawa bersama mobilnya.

"Korban saat itu dibawa mutar-mutar di kawasan Tanjung Makassar. Mata, wajah dan tangannya dilakban bahkan dianiaya para pelaku selama perjalanan. Sejak itu, hingga 14 Agustus pelaku tidak tahu berada dimana. Nanti saat berada di wilayah perbatasan Manado-Gorontalo, korban baru diturunkan dalam keadaan telanjang," tuturnya.

Korban selanjutnya berjalan kaki hingga lima kilometer untuk mencari bantuan kepada warga setempat, alhasil warga pun membantunya dan berhasil kembali ke Makassar kemudian melaporkan kejadian itu ke kantor Polrestabes Makassar, serta divisum. Hasil visum ditemukan banyak lebam di tubuh korban.

"Ada dua mobil digunakan pelaku saat membawa korban. Satu bersama korban dan satu mobil mengawalnya hingga sampai lokasi eksekusi di perbatasan Manado-Gorongtalo. Untuk Mobil korban ditemukan di daerah Tanjung Makassar dalam kondisi rusak berat, sejumlah bagian mobil hilang dan empat ban sudah kempis," ucap mantan Kapolsek Panakukang itu. (Antara)

Baca Juga:Heboh Wanita di Makassar Mirip Presiden Jokowi, Gibran Beri Komentar Kocak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini