Berharap 514 Daerah di Indonesia Produksi Listrik dari Sampah

Total sampah di Indonesia menyentuh angka 67,8 juta ton

Muhammad Yunus
Rabu, 25 Agustus 2021 | 18:17 WIB
Berharap 514 Daerah di Indonesia Produksi Listrik dari Sampah
Ilustrasi TPA Tamangapa Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar [Istimewa]

Di Indonesia, teknologi ini pertama kali diresmikan pada 21 Juli 2020 di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap.

“Saat ini ada 52 lokasi PLTU dan 34 plant industri semen di Indonesia yang dapat dimanfaatkan. Potensi sampah yang dapat dikembangkan menjadi RDF ditaksir mencapai 20 ribu ton per hari. Jika alternatif pengolahan sampah menjadi energi atau waste to energy ini digalakkan, tidak hanya masalah tumpukan sampah saja yang dapat teratasi. Teknologi ini juga berpotensi untuk pengembangan EBT dan peningkatan perekonomian, khususnya masyarakat di sekitar TPA,” tutur Betanti.

Betanti dan tim melakukan uji sampel berupa sampah sisa makanan, karet, kulit, kertas, tekstil, daun dan kayu, serta tujuh jenis polimer plastik dari limbah padat di TPA Penelitian.

Uji sampel dilakukan terhadap ketiga parameter, yakni: kadar air, kadar abu, dan nilai kalor.

Baca Juga:Transparansi Pengelolaan Air Bisa Efisiensikan Konsumsi Listrik

Untuk RDF non plastik didapatkan jenis sampah karet memiliki potensi Nilai Kalor paling tinggi mencapai 26 MJ/kg.

Sedangkan untuk jenis plastik, sampah plastik berjenis polypropylene (PP) memiliki nilai kalor paling tinggi mencapai 48 MJ/kg.

Mengacu kepada SNI 8675:2018 tentang pelet biomassa untuk energi, standar Nilai Kalor untuk industri dan rumah tangga adalah 16,5 MJ/kg.

Dalam melakukan pengumpulan dan uji sampel pada limbah padat, Betanti dan Tim turut serta melibatkan mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Pertamina.

Muhammad Rifqi salah satunya, menuturkan keterlibatannya dalam proyek pengabdian kepada masyarakat ini membantunya untuk memahami permasalahan riil yang ia dapatkan selama perkuliahan.

Baca Juga:Kendaraan Listrik Kolaborasi Isuzu dan Hino Diharapkan Masuk Indonesia

“Melalui proyek ini, kami dapat mengaplikasikan mata kuliah Energi Berbasis Limbah, dan Proyek Terintegrasi Berbasis Lingkungan secara langsung. Dengan pembelajaran di kelas, praktik di laboratorium, dan keterlibatan dalam proyek, saya menjadi lebih siap untuk bersaing di bursa kerja nantinya,” ujar Rifqi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini