SuaraSulsel.id - Pelayanan IGD di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mamuju Tengah terhenti. Karena dokter yang bertugas di rumah sakit sakit terpapar Covid-19.
Penutupan pelayanan disampaikan lewat surat pengumuman dengan nomor 102/666/VIII/2021, Mulai terhitung tanggal 10 sampai 20 Agustus 2021.
Mengutip pojokcelebes.com -- jaringan Suara.com, Sanjali Almandari warga Kecamatan Karossa mengatakan penutupan pelayanan kesehatan RSUD Kabupaten Mamuju Tengah, akan berakibat buruk kepada masyarakat. Karena butuh pelayanan kesehatan. Terutama bagi pasien yang sekarat.
Atas penutupan itu, Sanjali pun berkelakar. Bagi masyarakat yang kurang sehat terpaksa harus berhubungan dengan cara pengobatan gaib. Lewat dukun.
Baca Juga:Twibbon Pemprov Sulsel Sambut Hari Kemerdekaan RI, Bisa Gunakan Lalu Sebarkan
“Berarti mulai tanggal 10 Agustus sampai 20 Agustus, sando (dukun) harap aktifkan handphone (HP). Khususnya yang ada di Mamuju Tengah. Kalau ada penyakit diluar kemampuan Sando atau darurat, harap tawakal saja, “ tulis Sanjali Almandari di akun facebooknya.
Direktur RSUD Mamuju Tengah, dr Patunrengi membenarkan adanya penutupan layanan IGD. Penutupan layanan IGD sejak tertanggal 10 kemarin pukul 16.00 sore hari. Lanjut kata dia, ada 5 dokter yang bertugas di IGD diketahui kurang sehat akibat Covid – 19.
Dijelaskannya, untuk bilik IGD ada 5 petugas dokter yang selalu stand by. Melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Namun belakangan ini, diketahui 1 orang yang sudah dinyatakan positif Covid – 19, dan 3 orang lainnya masih dalam karantina dan masih menunggu hasilnya. Sedangkan 1 orang juga mengalami sakit.
“Dengan tidak adanya dokter jaga di IGD. Dimana Tiga orang masih dalam masa karantina dan dua orang mengalami sakit, sehingga tersisa seorang dokter yang bisa melaksanakan tugas. Maka terhitung tanggal 10 sampai tanggal 20 Agustus, pelayanan IGD ditutup sementara. Apabila terjadi perubahan kondisi akan di informasikan kembali,” tulis Patunrengi.
Baca Juga:Tim Selancar Sulsel Berangkat Lebih Awal ke Papua, Ini Alasannya
Meskipun pelayanan di IGD ditutup sementara, namun pelayanan rawat inap tetap berjalan. Namun untuk pasien kritis, sementara yang melayani petugas pelayanan IGD Puskesmas.
“Untuk pelayanan rawat inap tetap terbuka, namun pasien yang gawat darurat untuk sementara yang tangani adalah IGD Puskesmas sampai dirujuk ke Mamuju,“ terang Patunrengi.