SuaraSulsel.id - Heriyanti anak almarhum Akidi Tio tiba di Mapolda Sumsel. Heriyanti menjadi tersangka berita hoaks digiring masuk ke ruang Ditreskrimum Polda Sumsel dengan pengawalan sejumlah petugas.
Menggunakan batik biru dan celana panjang hitam, Heriyanti menghindari wartawan. Heriyanti terus berjalan cepat sambil menutupi wajahnya menggunakan tangan.
Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya.
Tidak hanya Heriyanti, polisi juga menjemput Prof Dr Hadi Darmawan sebagai dokter keluarga Akidi Tio.
Baca Juga:Anak Perempuan Akidi Tio Ditangkap, Sumbangan COVID-19 Rp 2 Triliun Diduga Hoaks
Ketika ditanya oleh Direktur Intelkam Polda Kombes Pol Ratno Kuncoro terkait uang Rp 2 Triliun, Prof Hadi mengaku tidak tahu sama sekali dengan uang tersebut, bahka tidak pernah melihat sama sekali.
"Kalau memang tidak ada dia sangat meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, dan sangat setujuh jika Heriyanti bersalah dan di penjarakan".
Dir Ditreskrimum Polda Sumsel, Hisar Siallagan enggan berkomentar terkait penjemputan Heriyanti.
"Nanti saja ya," ujarnya.
Polisi menangkap anak almarhum Akidi Tio. Setelah donasi yang disebut Rp 2 triliun akan diserahkan bohong alias hoaks. Anak almarhum Akidi Tio bernama Heriyanti malah disebut punya utang Rp 3 Miliar.
Baca Juga:Belum Serahkan Uang Rp 2 Triliun, Akidi Tio Heriyanti Digiring ke Kantor Polisi
Sehingga membuat Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan makin ragu dengan kebenaran sumbangan Rp 2 triliun tersebut.
Donasi almarhum Akidi Tio makin dipertanyakan publik. Banyak yang mempertanyakan uang dengan nilai fantastik Rp 2 triliun tersebut.
Mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaludin pun menyampaikan pendapatnya. Ia mulanya mempertanyakan asal uang tersebut, lalu mempertanyakan logika pejabat negara.
Hamid dalam tulisannya mengatakan, jika ada pihak yang gagal paham mempercayai keterangan keluarga Akidi Tio terkait donasi tersebut.
Mulanya, berangkat dari pertanyaan sederhana, yakni mempertanyakan siapa Akidi Tio, termasuk bidang usahanya. Setelah itu, dari mana uang sumbangan Akidi Tio tersebut.
Selain itu, apakah lembaga perpajakan pernah memungut pajak dari harta Akidi Tio?
Dikatakan Hamid, Akidi Tio tidak memiliki jejak jelas di bidang usaha.
"Sehingga, sambung ia, guna mewujudkan halusinasi itu, maka sebaiknya meminjam tangan negara melalui pejabat dengan seribu janji. Namanya usaha,” tulisnya lagi.