Warga Rampas Jenazah Covid-19 di Sulsel, Peti Mati Dilemparkan ke Petugas

Warga merampas jenazah Covid-19 dari dalam mobil ambulans

Muhammad Yunus
Jum'at, 02 Juli 2021 | 15:24 WIB
Warga Rampas Jenazah Covid-19 di Sulsel, Peti Mati Dilemparkan ke Petugas
Warga merampas jenazah Covid-19 dari dalam mobil ambulans di Kabupaten Bulukumba [SuaraSulsel.id / Istimewa]

Mereka merebut jenazah Covid-19 itu melalui pintu belakang mobil ambulans. Tanpa menghiraukan petugas Covid-19 yang tiba di lokasi.

"Mereka ambil alih peti langsung dibawa ke dalam rumah. Padahal, kami tidak menyarankan untuk dibawa ke dalam rumah karena begitu turun dari mobil ambulans. Sesuai prosedurnya kami akan membawa ke lokasi pemakaman. Untuk dimakamkam," kata Muhammad Suparto kepada wartawan hari ini.

Menurut Suparto, situasi di rumah duka kala itu dipenuhi oleh warga setempat yang ingin melayat. Para petugas, kata dia, sempat berusaha untuk mengambil kembali peti jenazah Covid-19 yang direbut tersebut. Tetapi, justru hal yang mengeringkan yang didapatkan.

Sebab, peti jenazah Covid-19 yang berada di dalam rumah duka tersebut dibongkar. Jenazah yang ada di dalam peti juga dikeluarkan untuk dapat dimakamkan oleh pihak keluarga sendiri secara umum.

"Iya banyak warga yang datang melayat. Karena saya lihat itu waktu dibawa ke dalam rumah. Itu rumah sudah banyak sekali orang di dalamnya. Kami berusaha untuk mengambil peti itu kembali tapi tiba-tiba saja, baru kami tiba di depan pintu, petinya sudah terlempar keluar. Dan jenazahnya sudah tidak ada di dalam peti. Sudah diamankan di dalam," kata dia.

Baca Juga:Sandiaga Uno Tantang Sulsel Bikin 50 Desa Wisata, Respons Andi Sudirman Mengejutkan

"Dibongkar di dalam sama keluarganya. Pokoknya penutup petinya itu dibuka, lepas dari petinya itu. Jadi yang tersisa di peti itu cuma kantong jenazah dan peti serta penutupnya yang terlempar satu persatu di depan pintu rumah itu," tambah Suparto.

Melihat situasi sudah tidak memungkinkan, kata Suparto, petugas pun memilih untuk pergi meninggalkan lokasi. Apalagi, mereka juga kalah jumlah dengan warga yang berada di lokasi.

"Sudah tidak sesuai dengan prosedur pemakaman Covid-19. Maka saya mengambil keputusan untuk menarik diri untuk mundur karena ini sudah tidak sesuai prosedurnya. Tidak seperti ini harapan kami untuk memakamkan almarhum karena sudah ada aturan sebelumnya yang disepakati. Tapi tidak di jalankan malah dibuatkan rencana lain," katanya.

"Itu yang membuat kami kecewa dan pada saat itu kami minta ijin pada pengamanan untuk tarik mundur. Karena situasi sudah tidak aman. Bahkan, warga banyak yang membentak petugas kami untuk segera pulang. Ada yang membentak ada yang mengancam untuk menyuruh kami segera meninggalkan lokasi. Apalah daya, mereka lebih banyak dari pada kami," sambung Suparto.

Dengan kejadian itu, kata Suparto, segala sesuatu yang terjadi akan menjadi tanggungjawab oleh pihak keluarga jenazah tersebut. Terlebih lagi, setelah melihat jenazah Covid-19 itu sudah terkontaminasi dengan warga yang berada di lokasi.

Baca Juga:Rekor! 36 Jenazah COVID-19 Dimakamkan Dalam Sehari di TPU Jombang Tangsel

"Segala sesuatunya saya kembalikan kepada keluarga. Tanggungjawab saya alihkan ke pihak keluarga karena sudah mengambil alih peti ini dan tidak sesuai dengan kesepakatan di Makassar sampai menuju Bulukumba. Warga sudah berinteraksi dengan peti jenazah, bahkan jenazahnya pun sudah keluar dari peti. Jadi saya pikir sudah percuma, dan ini biar pun kami lanjutkan sudah tidak sesuai dengan perkerjaan kami. Tidak sesuai SOP," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini