Ujian CPNS Tahun 2021 Gunakan Teknologi Pendeteksi Wajah, Begini Cara Kerjanya

Teknologi face scan akan mendeteksi wajah peserta

Muhammad Yunus
Rabu, 30 Juni 2021 | 09:54 WIB
Ujian CPNS Tahun 2021 Gunakan Teknologi Pendeteksi Wajah, Begini Cara Kerjanya
Ilustrasi kamera tersembunyi. (Unsplash/Bernard Hermant)

SuaraSulsel.id - Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) atau Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2021 semakin diperketat. Pendeteksi wajah akan dipasang di tiap komputer peserta CPNS 2021.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pemprov Sulsel Imran Jausi mengatakan seleksi tahun ini tak sama tahun sebelumnya. Seleksinya lebih ketat karena menggunakan teknologi face scan.

Teknologi face scan akan mendeteksi wajah peserta, yang dicocokkan dengan kartu tes. Jika tak sama, maka sistem akan menolaknya.

"Sehingga kami imbau pendaftar menggunakan foto baru. Salah model rambut saja dengan foto di kartu tes bisa gugur," ujar Imran, Selasa, 30 Juni 2021.

Baca Juga:Ratusan Nakes Covid Sulsel Mengeluh, Insentif Belum Dibayar Sejak Tahun Lalu

Cara ini dilakukan untuk mengantisipasi praktik perjokian. Komputer yang digunakan juga sudah punya spesifikasi khusus.

"Jadi kalau masih ada yang percaya joki, itu salah sendiri. Teknologi yang digunakan semakin canggih dan dipercaya tidak bisa dimanipulasi," tambahnya.

Lagian kata Imran, pengumuman dilakukan secara serentak. Habis tes, hasilnya akan langsung terlihat di komputer.

Ia mengatakan Pemprov sudah punya komputer canggih seperti itu. Saat ini ada 600 unit yang tersedia untuk digunakan tes.

Sudah ada sembilan kabupaten dan kota yang mengajukan pengusulan tes ke provinsi. Diantaranya, Kabupaten Takalar, Makassar, Bone, Wajo, Barru, Bulukumba, Bantaeng, Sinjai, Pangkep, dan Maros.

Baca Juga:KONI Tes Fisik Terakhir Atlet PON Papua, Sulsel Target 10 Besar

"Selebihnya bisa gabung di kabupaten lain. Seperti Toraja bisa ke Palopo. Tergantung dari BKN," jelasnya.

Imran menjelaskan sistem tes nanti akan dibagi ke dalam tiga sesi. Semisal, jika pendaftar mencapai 1.800 orang, maka seleksi cukup digelar sehari.

Rencananya Pemprov akan meminjam laboratorium sekolah dan gedung CCC untuk lokasi tes. Namun, masih menunggu persetujuan BKN.

Apalagi proses tes dilaksanakan sesuai protokol kesehatan. Butuh ruangan yang banyak dan besar agar tidak ada penumpukan.

"Misalkan pemprov sekitar 13 ribu itu kebutuhannya bisa sampai 8-9 hari. Ada daerah butuh dua hari tiga hari. Tergantung pendaftarnya," jelasnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

REKOMENDASI

News

Terkini