Muncul Varian Baru Covid-19, Wali Kota Makassar Gelar Pertemuan Darurat

Belum ada wacana lockdown Kota Makassar

Muhammad Yunus
Senin, 21 Juni 2021 | 05:50 WIB
Muncul Varian Baru Covid-19, Wali Kota Makassar Gelar Pertemuan Darurat
Wali Kota Makassar Danny Pomanto melihat kesiapan ambulans yang akan digunakan untuk kegiatan vaksinasi Covid-19 di Makassar, Jumat 12 Maret 2021 / [SuaraSulsel.id / Humas Pemkot Makassar]

SuaraSulsel.id - Merebaknya varian baru Covid-19, Wali Kota Makassar Mohammad  Ramdhan Pomanto menggelar pertemuan darurat dengan Tim Makassar Recover, Sabtu malam 19 Juni 2021.

"Semalam Pak Wali melakukan pertemuan, menghadirkan tim penanganan Covid dan para pemangku kepentingan. Pertemuan itu membahas merebaknya varian baru covid. Pak Wali terus membuat langkah - langkah antisipasi dan penanganan," Kata Juru Bicara Makassar Recover Henny Handayani, Minggu 20 Juni 2021.

Henny mengungkapkan, sikap Pemkot Makassar terhadap gelombang baru varian Covid-19 belum diputuskan apakah akan melalukan Lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Saat ini masih upaya upaya preventif yang dilakukan untuk menekan BOR atau Bed Occupancy Rate.

"Pak Wali belum menentukan sikap. Saat ini masih upaya preventif. Jadi memang perlu triase (pemilahan) secepatnya oleh detektor melakukan sosialisasi ke rumah-rumah warga. Sehingga tidak semua yang bergejala harus ke rumah sakit, cukup suplai multivitamin, tratsar, dan lain-lain," ujar Henny.

Baca Juga:Kominfo-Pemkot Makassar Bikin Pelatihan untuk 10 Ribu Talenta Digital

Tim Makassar Recover dan sejumlah pihak terkait diminta terus turun melakukan upaya persuasif. Sosialisai kepada masyarakat menghadapi paparan Covid-19 dengan menerapkan 5 M. Menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, mencegah kerumunan, membatasi mobilitasi, dan Interaksi.

Pemerintah kota Makassar juga ingin mewujudkan kemandirian kepada warga dalam menghadapi pandemi.

"Pak Wali ingin mewujudkan kemandirian warga dalam menghadapi pandemi. Semisal "Isman" di rumah aja. Jika ada yang sakit, keluarga yang rawat. Jadi tidak membludak di puskesmas atau rumah sakit," jelas Henny.

Covid-19 telah menyebar luas di seluruh dunia. Penyebaran yang masif ini membuat virus ini bermutasi membentuk varian baru.

Di Indonesia sendiri telah ditemukan beberapa varian Covid-19, mulai dari varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris hingga varian Delta yang pertama kali muncul di India.

Baca Juga:Deteksi Corona Varian Baru Terkendala, Pemkot Makassar Bakal Upayakan Ini

Khusus varian Delta, varian ini masih dalam pengamatan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Namun, varian ini dianggap lebih berbahaya karena dianggap menjadi biang kerok 'tsunami' infeksi Covid-19 di Negeri Bollywood. Maka itu, WHO memasukkan varian ini dalam "Variant of Concern" (VOC) atau varian yang mengkhawatirkan.

Varian ini diawali oleh gejala yang mirip dengan infeksi virus asalnya. Akan tetapi, varian Delta membuat gejala-gejala tersebut menjadi lebih parah dan lebih sulit ditangani oleh tim medis.

Melansir Data Kementerian Kesehatan, sampai 13 Juni 2021 sudah ada 107 infeksi varian Delta di Indonesia. Infeksi ini jauh lebih besar dibanding varian Alfa dengan 36 infeksi dan varian Beta dengan lima kasus. Hal ini membuat varian Delta menjadi VOC terbesar di Indonesia.

Menurut Kementerian Kesehatan, ada tiga hal yang menjadi penyebab penyebaran varian ini di Indonesia.

Pertama, interaksi sosial yang cukup tinggi. Kedua, pelanggaran protokol kesehatan. Ketiga, hadirnya varian virus baru yakni varian Delta yang penyebarannya sangat cepat.

Mobil Satgas Covid Hunter Kota Makassar diluncurkan Jumat 4 Juni 2021 / [SuaraSulsel.id / Istimewa]
Mobil Satgas Covid Hunter Kota Makassar diluncurkan Jumat 4 Juni 2021 / [SuaraSulsel.id / Istimewa]

Skrining Ganda di Bandara dan Pelabuhan

Guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, Pemerintah Kota Makassar berharap pada Otoritas Bandara (Otban) Sultan Hasanuddin, dan Syahbandar Pelabuhan Makassar melakukan skrining ganda. Bagi warga yang melakukan perjalanan ke Kota Makassar.

Selain bandara dan pelabuhan, pihak pengelola terminal angkutan antar daerah juga diharap melakukan skrining ulang bagi para pendatang.

"Langkah antisipasi penyebaran Covid-19 dari klaster pendatang. Maka akan dilakukan Double Screening. Pemkot akan mengimbau agar otoritas bandara, terminal dan pelabuhan segera melakukan screening ulang bagi para pendatang," ujar Jubir Tim Makassar Recover Henny Handayani.

Awal Juli mendatang, Tim Detektor Makassar Recover akan segera melaksanakan skrining massal, di semua kelurahan.
Tujuannya, lanjut Henny, untuk memaksimalkan agenda triase (pemilahan) tingkatan gejala paparan virus Covid-19. Hal ini juga untuk mengantisipasi lebih dini ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit dan ruang isolasi.

Henny menambahkan, pengawasan pada para pelaku usaha kuliner dan tempat hiburan, melalui zoom monitoring akan lebih dipertegas. Termasuk pula penerapan protokol kesehatan di rumah ibadah makin diperketat untuk mencegah timbulnya klaster baru dari jemaah.

"Semua tempat usaha dan acara harus mengikuti sistem monitoring jaringan pemkot. Jika tidak, akan dibubarkan. Jamaah wajib memakai masker, yang tidak pakai masker ibadah di rumah saja," tambah Henny.

Sementara itu, terkait merebaknya varian baru virus Corona, Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto, aktif memantau perkembangan dan intens melakukan rapat bersama para pemangku kepentingan di jajarannya, untuk merumuskan langkah-langkah strategis penanganan pandemi.

"Pak Wali sangat concern memantau situasi-kondisi, dan perkembangan terbaru terkait Covid-19, salah satunya rencana persiapan pembelajaran tatap muka di sekolah, yang diketahui varian baru Covid rentan menyerang kalangan usia muda, termasuk pula langkah-langkah menekan jumlah okupansi rumah sakit dengan proses triase yang tepat oleh tim detektor," kata Henny.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini