Heboh Ciri-Ciri Orang Munafik, Janjian Ketemu Sama Pacar Tapi Tidak Datang

Publik menyoroti isi Lembar Kerja Siswa (LKS) kelas V Madrasah Ibtidaiyah

Muhammad Yunus
Kamis, 10 Juni 2021 | 09:06 WIB
Heboh Ciri-Ciri Orang Munafik, Janjian Ketemu Sama Pacar Tapi Tidak Datang
Lembar Kerja Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah dituding mengajarkan anak didik pacaran / [telisik.id]

SuaraSulsel.id - Publik menyoroti salah satu buku pelajaran atau Lembar Kerja Siswa (LKS) kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI). Modul Quran Hadits Semester Genap.

Penjelasan dalam LKS disebut menganjurkan siswa untuk pacaran. Sehingga masyarakat meminta buku tersebut ditarik. Tidak pantas diajarkan kepada siswa.

Pernyataan dalam LKS yang membuat tidak nyaman adalah penjelasan mengenari ciri-ciri orang munafik. Pembuat LKS menyebut salah satu contohnya adalah ingkar janji saat pacaran.

Mengutip telisik.id -- jaringan Suara.com, dalam buku LKS tersebut, tertulis ciri-ciri orang munafik "seperti janjian ketemu sama pacar di Warung Kebab Bang Piih. Tetapi tidak datang karena lebih mementingkan bisnis".

Baca Juga:Viral Aksi Wanita Ngambek sampai Tusuk Jok Sepeda Motor Milik Sang Pacar

"Saat saya mendampingi anak belajar ada bab terkait masalah munafik. Cuma contohnya itu tidak etis sama sekali dan tidak mendidik. Contoh-contoh itu juga sering terjadi," ungkap Anggota DPRD Jatim Ahmad Iwan Zunaih saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (8/6/2021).

Pria yang akrab dipanggil Gus Iwan ini mengatakan, pelajaran untuk anak-anak usia dini harus lebih diperhatikan. Demi tumbuh kembang anak agar tidak terpapar dan mengarah pada perbuatan yang tidak elok.

"Hal-hal semacam ini akan terus membekas pada diri anak dan bila tidak diperhatikan serius, maka bagaimana mutu pendidikan kita kedepannya, khususnya dalam pembentukan karakter anak bangsa," jelas politisi Nasdem ini.

Menurut Gus Iwan, pihaknya mendesak Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama untuk bertanggung jawab.

"Seharusnya menyeleksi menyeluruh LKS-LKS yang disebar kepada para siswa. LKS itu harus ada semacam akreditasinya. Jangan semua penerbit bisa menerbitkannya, akhirnya seperti ini tidak ada audit, tidak ada edit dan tidak ada acuan yang baku," tutupnya.

Baca Juga:Nyesek! Niat Kasih Kejutan, Malah Pergoki Pacar Selingkuh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini