SuaraSulsel.id - Sulawesi Selatan kaya dengan aneka kuliner. Selama bulan puasa, beragam kuliner khas dari Sulawesi Selatan mudah dijumpai di pinggir jalan.
Berbuka puasa dengan jajanan khas Bugis-Makassar yang berbungkus daun pisang bisa menjadi referensi di akhir pekan ini.
Seperti diketahui, penggunaan daun pisang pada makanan dilakukan agar bentuknya terlihat rapi. Aroma makanan juga menjadi lebih wangi.
SuaraSulsel.id merekomendasikan beberapa jajanan Khas Bugis-Makassar berbungkus daun pisang untuk menemani buka puasa anda, di antaranya;
Baca Juga:Ini Cara e-Commerce MNC Group Ikut Lestarikan Kain Etnik Nusantara
1. Doko'-Doko'
Doko-doko Cangkuning adalah kue tradisional khas Bugis. Kue ini merupakan salah satu kue tradisonal yang sebenarnya sudah ada diseluruh nusantara. Namun, meski serupa, ternyata pada dasarnya tidak sama.
Di Jawa, kue ini dikenal dengan nama kue mendut. Kue yang dibungkus dengan daun pisang muda dengan dilipat segi empat.
Sedangkan di Sumatera Barat, kue ini disebut dengan nama "lapek bugis". Dibungkus dan dilipat menyerupai piramida.
Doko artinya pembungkus yang berisi dengan adonan tepung ketan. Isiannya terdiri dari kelapa dan gula merah atau yang disebut cangkuning. Karena dibungkus lagi dengan daun, makanya dinamakan doko-doko cangkuning.
2. Bandang
Baca Juga:Soal Desakan Larangan Kuliner Daging Anjing, Ini Langkah Gibran
Kue bandang merupakan salah satu kue khas tradisional Bugis-Makassar. Ada dua jenis yaitu Bandang Lojo dan Bandang-bandang.
Bandang bisa terbuat dari ubi dan juga pisang. Bandang lojo merupakan kue bandang tanpa pembungkus yang ditaburi kelapa berbahan dasar ubi.
Sedangkan bandang-bandang yang dibungkus daun pisang, bahan dasarnya dari pisang juga.
3. Barongko
Kue tradisional ini telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia. Penetapan ini diberikan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pengakuan ini merupakan upaya perlindungan warisan budaya di Indonesia agar tidak punah. Sertifikat Barongko sebagai warisan budaya bernomor 60128/MPK.E/KB/2017.
Barongko merupakan makanan khas Bugis-Makassar yang terbuat dari pisang. Dihaluskan kemudian dicampur telur, santan, gula pasir, dan garam.
Kemudian dibungkus daun pisang lalu dikukus. Jika sudah matang, Barongko biasa disimpan dalam kulkas. Sangat nikmat dinikmati dalam keadaan dingin.
4. Bugis Ketan
Bentuknya hampir sama dengan Doko'-Doko'. Perbedaannya terletak di adonan kulit. Jika Doko'-doko' menggunakan tepung beras putih dengan adonan lembek, maka bugis ketan menggunakan adonan yang lebih padat.
Dominan bahan kulit terdiri beras ketan hitam, atau ubi ungu. Biasanya juga tidak memakai isian.
5. Lepat Ketan
Jajanan tradisional berikutnya yang tak boleh kamu lewatkan masih bercita rasa manis. Kali ini bahan dasarnya adalah tepung ketan kemudian dibungkus menggunakan daun pisang dan dikukus hingga matang.
Ciri khas lepat ketan khas Makassar ialah diisi dengan unti atau pisang. Isian lepat tersebut terbuat dari parutan kelapa yang kemudian diolah dengan campuran gula merah.
Campuran lembutnya beras ketan dengan manisnya unti dijamin akan membuat kamu ketagihan.
Sama seperti Barongko, dahulu kala lepat ketan biasa disajikan untuk para raja Bugis di acara adat. Sekarang jajanan tradisional yang satu ini bisa kamu temukan dengan mudah di pasar.
6. Songkolo
Kendati masuk dalam kategori makanan berat, songkolo putih juga sangat pas dipakai berbuka puasa. Berbahan dasar beras ketan yang dicampur dengan kelapa parut dan ikan kering.
Aromanya lebih nikmat karena makanan ini dibungkus menggunakan daun pisang muda.
7. Gogoso
Mirip dengan lemper karena bentuk dan bahannya hampir sama. Gogoso salah satu makanan khas orang Bugis Makassar ini sangatlah digemari oleh masyarakat di Sulawesi Selatan.
Apalagi saat lebaran tiba, Gogoso tak kalah saing digemarinya dari ketupat.
Yang sangat membedakan Gogoso dengan lemper dan lalapan adalah bentuknya yang panjang dan ramping. Gogoso sendiri ada yang memliki isi dan adapula yang tidak memilik isi.
Gogoso yang memiliki isian, biasanya disebut gogoso kambu atau gogos isi. Isian yang dipakainya pun berbeda. Untuk Gogoso kambu atau gogoso isi, biasanya diberi isian berupa daging ikan tongkol yang dicampur dengan kelapa sangrai dan dibumbui oleh bumbu dari Makassar yang khas. Tak jarang pula ada yang mengganti isiannya dengan daging ayam atau abon.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing