"Ada kalimat “the Hungry man becomes angry man”, artinya orang lapar akan mudah marah. Sehingga saya melakukan strategi penyelesaian konflik, melalui keseimbangan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan keamanan (security approach)," ungkap Doni Monardo.
Masalah kesejahteraan dapat berdampak pada ketidakstabilan sosial dan keamanan. Inilah yang menjadi salah satu akar konflik berkepanjangan di Maluku.
Berbagai upaya rekonsiliasi dan deklarasi damai telah dilakukan. Namun, tidak lama setelah deklarasi damai, konflik kembali terjadi.
Program Emas Biru dan Emas Hijau merupakan upaya memangkas ketimpangan sosial, sehingga berhasil merajut kembali tali persaudaraan pela – gandong yang akhirnya melahirkan Emas Putih, yaitu kerukunan, perdamaian, dan toleransi.
Program emas biru pernah ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi pada tanggal 9 Februari 2017.
Baca Juga:Beri Bantuan ke Nelayan di Maluku, Jokowi: Jangan Dibelikan Handphone!
Di atas keramba jaring apung di Teluk Ambon, Jokowi bertanya, “untuk apa ini Pak Doni?” Saya jelaskan, keramba-keramba ini adalah “alat bagi kami” prajurit TNI untuk menyelesaikan konflik. Presiden mengatakan, “Ini yang benar..”, sebanyak tiga kali.
Doni Monardo menyampaikan orasi berjudul Model Tata Kelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan di Kampus IPB, Sabtu 27 Maret 2021. Dalam rangka penganugerahan gelar Doktor Kehormatan di Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.
Dalam orasinya, Doni Monardo mengungkapkan pengalamannya selama bertahun-tahun berlatih di hutan dan penugasan operasi militer di beberapa daerah.