SuaraSulsel.id - Warga keturunan Tionghoa di Kota Gorontalo menyambut tahun baru imlek 2572 secara sederhana.
Malam tahun baru imlek di Gorontalo dirayakan tanpa tanpa atraksi barongsai. Ibadah bersama juga ditiadakan. Warga memilih ibadah dari rumah.
Ada juga warga Tionghoa yang datang ke Kelenteng Tulus Harapan Kita, Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo beribadah. Tidak lama di Kelenteng, setelah itu langsung kembali ke rumah masing-masing.
“Biasanya tahun kemarin kita ada pisah sambut tahun baru imlek. Sekarang sekadar ibadah sembahyang kemudian pulang. Bahkan ada yang ibadah dari rumah,” ungkap pemimpin sembahyang, Wiliam kepada gopos.id, Kamis (11/2/2021).
Baca Juga:Libur Imlek 2021, Korlantas Sebut Arus Mudik Tidak Melonjak Signifikan
Wiliam mengatakan, kondisi ini dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Perayaan tahun baru imlek biasanya ramai, tahun ini dibatasi.
“Semoga tahun ini pandemi segera berakhir dan kita bisa hidup normal,” ungkapnya.
Tahun Kerbau Emas
Sejumlah warga Tionghoa Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat mengharapkan perekonomian di tahun Shio Kerbau Emas lebih baik dari tahun sebelumnya, yakni tahun Shio Tikus.
"Tahun Shio Kerbau Emas menurut kepercayaan warga Tionghoa artinya akan lebih rajin berusaha atau tidak seperti tahun sebelumnya, yaitu Shio Tikus, karena dipercaya sedikit nakal, kalau kerbau tidak, lagi pula kerbau itu kuat," kata Tjong Sunardi salah seorang warga Tionghoa seusai melaksanakan sembahyang menyambut malam Imlek di Kelenteng Paticca Samuppada Pontianak, Kamis malam.
Baca Juga:Prokes Ketat, Vihara Dharma Bhakti Tetap Gelar Sembahyang Imlek
Sehingga dia dan sebagian besar warga Tionghoa Pontianak berharap dengan Shio Kerbau Emas, maka perekonomian Kalbar dan Indonesia umumnya akan semakin lebih baik lagi.
"Selain itu, dengan perayaan Imlek ini kami juga berdoa dan berharap pandemi Covid-19 bisa secepatnya bisa diatasi," ujarnya.
Dia menambahkan, sektor ekonomi saat ini masih sangat terdampak dan belum bisa apa-apa, sehingga yang terpenting pandemi Covid-19 hilang dulu.
"Karena kalau yang lain bagus tapi Covid-19 belum bisa diatasi, maka akan percuma saja," katanya.
Hal senada juga dikatakan oleh Desi. Dia juga berharap pada tahun Shio Kerbau Emas, maka bisa membawa keberuntungan bagi semua masyarakat, dan pandemi Covid-19, bisa segera berakhir.
"Semoga dengan perayaan Imlek, maka ekonomi masyarakat bisa bergerak dan tumbuh lagi, karena dampak pandemi Covid-19 sangat besar sekali bagi semua lapisan masyarakat saat ini," katanya.
Sementara itu, Pengurus Kelenteng Paticca Samuppada Herison Herman mengatakan, pihaknya mengikuti dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) saat pelaksanaan ibadah dalam menyambut perayaan malam Tahun Baru Imlek 2572 di Pontianak.
Dia menjelaskan sejak beberapa hari lalu menjelang Imlek, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan, mulai dari membersihkan Kelenteng, mengelap, mencuci semuanya yang perlu dicuci.
Ia mengatakan perayaan Imlek tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena masih dalam masa pandemi Covid-19.
"Jadi orang yang datang sembahyang juga harus bergantian, dan begitu selesai sembahyang langsung pulang, baru yang lain boleh masuk," ujarnya.
Dalam menerapkan protokol kesehatan, pihaknya juga telah menyediakan tempat untuk cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Wajib memakai masker dan jaga jarak.
Di tahun Kerbau Emas ini, ia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir di akhir tahun nanti. "Saya berharap di tahun Kerbau Emas ini, penyakit ini sudah tidak ada lagi di akhir tahun nanti," ujarnya kepada Antara.