SuaraSulsel.id - Operasi pencarian dan pertolongan di Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene dihentikan. Setelah 4 hari proses pencarian.
Regu penyelamat sudah menurunkan anjing pelacak K-9 dan personil gabungan terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan potensi SAR lain.
Karena lokasi pencarian memiliki resiko sangat tinggi. Tim memutuskan untuk menghentikan proses pencarian. Karena material longsor seperti tanah dan bebatuan sangat labil.
"Dapat memungkinkan terjadinya longsor susulan," kata Saidar Rahman Jaya selaku Sar Mission Coordinator (SMC), Rabu 20 Januaei 2021.
Baca Juga:Tak Ditemukan Tim SAR, 3 Orang Dinyatakan Hilang Akibat Gempa Sulbar
Sebelum memutuskan menghentikan operasi, petugas telah bermusyawarah dengan keluarga korban.
"Keluarga dapat menerima peristiwa dengan ikhlas sebagai musibah yang menimpa mereka," kata Saidar.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi susulan masih terjadi di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.
Sejak Kamis 14 Januari 2021 merupakan jenis gempa dengan tipe gempa pembuka (foreshocks) - gempa utama (mainshock) - gempa susulan (aftershocks).
Gempa pembuka terjadi pada 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB dengan magnitudo 5,9 menimbulkan kerusakan.
Baca Juga:Jokowi Apresiasi Kerja Keras SAR Gabungan Cari Korban Sriwijaya Air di Laut
Setelah terjadi rentetan gempa pembuka 8 kali, pada 15 Januari 2021 pukul 01.28 WIB terjadi gempa utama dengan magnitudo 6,2.
"Gempa ini berdampak guncangan lebih kuat dan lebih merusak," kata Dwikorita Karnawati Kepala BMKG, Selasa 19 Januari 2021.
Hasil monitoring BMKG hingga Selasa 19 Januari 2021 pukul 08.00 WITA telah terjadi sebanyak 32 kali gempa susulan.
Total gempa sejak gempa pembuka sebanyak 41 kali dengan gempa dirasakan sebanyak 5 kali.
Untuk sementara ini, diperkirakan gempa-gempa susulan ini akan makin berkurang dan stabil kembali dalam waktu 3 sampai 4 minggu.
Meski pun gempa susulan jumlahnya relatif sedikit, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada. Karena gempa susulan masih terjadi.
Terkait masih adanya potensi gempa susulan, BMKG menegaskan tidak pernah menginstruksikan warga untuk meninggalkan Mamuju. Pasca gempa magnitudo 6,2.
BMKG mengeluarkan himbauan terkait arahan evakuasi untuk menyelamatkan diri dengan cara menempati tempat yang aman.
Warga dihimbau menjauh dari tiga daerah berbahaya. Antara lain bangunan yang mudah roboh, jauh dari lereng yang mudah longsor, dan cukup jauh dari pantai.