SuaraSulsel.id - Gelombang tinggi menghantam pesisir Manado, Sulawesi Utara. Air laut pun naik dan memenuhi jalan raya.
Dalam video yang beredar, air laut disebut mirip peristiwa tsunami. Air bergerak di jalan raya dan masuk ke halam parkir pertokoan. Membuat warga yang berada di sekitar lokasi panik dan berusaha menyelamatkan diri.
Esti Kristantri, prakirawan BMKG Sulsel mengatakan, gelombang tinggi memang sering terjadi di musim penghujan. Pengaruh angin monsun asia.
Beberapa hari terakhir di Kota Manado hujannya deras. Sehingga sebagian besar aliran air dari daratan bermuara di Teluk Manado.
Baca Juga:Ombak Besar Hantam Manado, Warga Tak Perlu Panik, Tapi Tetap Berhati-hati
Gelombang tinggi diperkirakan akan terus terjasi sepanjang musim hujan ini. Mulai bulan Januari hingga Februari. "Maret mulai berkurang," kata Esti kepada SuaraSulsel.id, Senin 18 Januari 2021.
Esti mengatakan, data BMKG memperlihatkan ada tekanan rendah di Filipina. Menyebabkan angin bertiup kencang dan menyebabkan tingginya gelombang laut.
Mengutip dari Beritamanado.com -- jaringan suara.com, air rob menerpa kawasan bisnis Mega Mas Manado, Minggu (17/1/2021) sejak sore hingga malam. Membuat warga panik.
Gelombang laut menerpa kawasan bisnis Mega Mas hingga air laut tumpah ke ruas jalan. Nyaris masuk sejumlah pertokoan yang terletak di pinggiran pantai.
Air laut setinggi betis orang dewasa memenuhi halaman parkir pusat perbelanjaan.
Baca Juga:Naik ke Daratan, Gelombang Tinggi di Manado Bikin Warga Panik
“Aer nae, aer nae. Maso, maso jo, kunci pintu tahang itu aer,” teriak salah seorang warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara Joi Oroh mengatakan air rob terjadi sejak sore.
“Kami akan koordinasi dengan BMKG dahulu. Tapi sudah ada tim di lapangan dan melakukan upaya lebih lanjut,” ungkap Joi Oroh.