Harun Yahya Dihukum Penjara Lebih 1.000 Tahun, Ini Kejahatannya!

Kejahatan yang dituduhkan kepada Harun Yahya alias Oktar mencakup berbagai kejahatan

Muhammad Yunus
Selasa, 12 Januari 2021 | 11:05 WIB
Harun Yahya Dihukum Penjara Lebih 1.000 Tahun, Ini Kejahatannya!
Harun Yahya bersama sejumlah perempuan pengikut sektenya. [Al Arabiya]

Pada 1999 lalu ia ditahan dengan tuduhan melakukan intimidasi dan mendirikan kelompok penjahat, namun penyelidikan atas kasus ini kemudian dihentikan.

Oktar yang dikenal sebagai figur flamboyan ini mendirikan organisasi di Istanbul pada 1980-an dan pengaruh serta kekayaannya bertambah secara signifikan, walau bagi pihak luar, sulit memahami dari mana persisnya asal kekayaannya.

Yang pasti, ia dikenal aktif mengkampanyekan gerakan anti-Semitisme. Ia menolak Holokaus.

Selain itu, ia percaya bahwa semua yang ada di alam semesta ini diciptakan Tuhan dan menentang keras teori evolusi Charles Darwin.

Baca Juga:18 Orang Terduga Teroris di Sulsel Masih Berstatus Terperiksa

Dalam wawancara dengan wartawan BBC Andrew Marr pada 2010, Oktar mengatakan bahwa teori Darwin adalah sumber inspirasi utama para teroris era modern.

“Hitler, Mussolini, Stalin dan banyak teroris terkenal lainnya dengan jelas mengatakan bahwa pemikiran mereka dipengaruhi oleh Darwin… tanpa Darwin tidak akan ada terorisme,” tegas Oktar.

Ia menegaskan Hitler bisa berkuasa atas peran yang ia sebut sebagai ‘elemen negara Inggris’.

Ini adalah teori konspirasi yang mengklaim bahwa terdapat kelompok yang sangat kuat yang punya hubungan dengan pemerintah dan militer yang punya kapasitas memanipulasi dan mengontrol kebijakan pemerintah.

Setelah serangan teroris pada 11 September di Amerika Serikat, Oktar mulai menunjukan dirinya sebagai pegiat lintas agama, seseorang yang mendukung dialog antaragama dan membantu perang terhadap terorisme internasional.

Baca Juga:Ini 14 Orang Pertama di Sulsel yang Beruntung Akan Disuntik Vaksin Sinovac

Oktar menerbitkan sejumlah buku dengan nama pena Harun Yahya dan beberapa bukunya mengklaim ia telah membongkar ‘kerja sama rahasia’ yang dilakukan oleh pemerintahan bayangan Inggris di Turki dan di kawasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini