Prof Andi menghembuskan nafas terakhirnya pada 16 Juli 2020. Ia berjuang melawan Covid-19 selama 20 hari sebelum dinyatakan meninggal dunia.
Tak diketahui jelas kapan dan dimana Prof Andi tertular. Di mata banyak orang, beliau dianggap sesepuh dan sangat dihormati.
![Prof. dr. Andi Arifuddin Djuanna, Sp.OG(K) / [Foto: Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/24/86486-prof-dr-andi-arifuddin-djuanna-spogk.jpg)
4. dr. Adnan Ibrahim, sp.PD., Sp.P
Almarhum adalah salah satu dokter ahli penyakit dalam terbaik di Kota Makassar. Ia dinyatakan meninggal dunia pada 14 Agustus 2020 lalu di RS Wahidin Sudiro Husodo.
Baca Juga:Dinas Pendidikan Usulkan 11.565 Honorer di Sulsel Jadi Guru PPPK
Selama dirawat, dr Adnan disebut tak pernah meninggalkan ibadahnya. Meski mesin ventilator menyingkap di saluran pernafasannya, ia masih menyempatkan salat.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, almarhum juga masih meminta waktu sejenak, untuk salat subuh di atas ranjang dua rakaat. Foto tersebut beredar di media sosial, termasuk disebar oleh Humas IDI Kota Makassar.
Seolah menjadi pertanda untuk kepergiannya, Almarhum bahkan berpesan ke sahabat-sahabatnya agar kelak mereka mencarinya di akhirat bila ia tak beruntung (sembuh).
![dr. Adnan Ibrahim, sp.PD., Sp.P / [Foto: Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/24/85846-dr-adnan-ibrahim.jpg)
5. dr. Theodorus Singara, Sp.KJ
Dokter spesialis kedokteran jiwa itu sehari-harinya bekerja di RS Stella Maris Makassar. Ia meninggal dunia pada 4 Juli 2020.
Baca Juga:Terbukti Minum Bir, Pegawai Rumah Sakit Haji Sulsel Akan Kena Sanksi Ini
Almarhum juga merupakan anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia.
Pengabdiannya pada dunia pendidikan, ia salurkan lewat kegiatan mengajar sebagai dosen dan menjadi Ketua Program Studi Bagian Psikiatri FK Unhas pada masanya.
Atas dedikasinya mengabdi sebagai PNS Pemprov, ia pernah dianugerahi penghargaan Satyalencana Karya XX tahun 2013 oleh Presiden RI.
6. dr Muhammad Rum Limpo, Sp.B
Dokter Rum meninggal dunia 26 Agustus 2020. Ia ditemukan dalam keadaan tidak sadar di tempat praktiknya oleh tetangga.
Dua minggu dirawat di RS Wahidin Sudiro Husodo, beliau dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19. Dedikasinya yang tinggi menjadi luka mendalam bagi warga Kepulauan Selayar.