"Sejak awal kami selalu mengingatkan tim untuk senantiasa patuh pada rambu-rambu pilkada termasuk menjaga diri dari potensi gesekan dengan pendukung kandidat lain. Pasca insiden penikaman pendukung Appi-Rahman di Jakarta, baik Erwin Aksa selaku Ketua Tim maupun Pak Appi dan Pak Rahman langsung menghubungi beberapa pimpinan jaringan relawan untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi, apalagi balas dendam" ujarnya.
Dengan terjadinya kasus penikaman tersebut, Fadli Noor menduga ada upaya dari pihak tertentu yang ingin mengacaukan pilkada saat elektoral Appi-Rahman terus meningkat.
"Kami sadari ada upaya pihak tertentu mengacaukan pilkada saat di penghujung kontestasi ini elektoral Appi-Rahman terus menanjak melampaui seluruh kandidat lainnya," kata dia.
Pasangan nomer urut 3, Syamsu Rizal-Fadli Ananda juga memiliki cara yang berbeda agar pesta demokrasi dapat berlangsung dengan baik. Mereka lebih mengedepankan kampaye santun.
Baca Juga:Febri Diansyah Jadi Kuasa Hukum Salah Satu Cabup di Sumbar
"DILAN selalu mengedepankan kampanye santun. Tidak menyindir, memprovokasi, apalagi menghina. DILAN ditemani para pecinta kebajikan, yang tahunya hanya kampanye positif," kata juru bicara Syamsu Rizal-Fadli Ananda, Yusuf Said.
Yusuf menjelaskan meskipun ada pasangan calon yang saling menyerang, namun untuk para pendukung pasangan Syamsu Rizal-Fadil Ananda tetap memilih jalan untuk saling mengasihi dan menyayangi.
"DILAN tahu ada paslon yang saling serang saling tikam. Kami memilih saling mengasihi dan menyayangi. Jika semua paslon menempatkan proses pilwalkot ini sebagai tangga menuju pengabdian, kenapa harus ada darah berceceran," jelas Yusuf.
Sedangkan juru bicara pasangan Irman Yasin Limpo-Andi Muhammad Zunnun Armin NH, Muwafik mengungkapkan seluruh elemen pendukung pasangan calon yang memiliki tagline IMUN, paham betul bahwa gesekan dan ketersinggungan antara pendukung paslon merupakan cara kampungan.
Sebab itu, ia meminta agar seluruh pendukung pasangan bernomor urut 4 tersebut dapat berpikada secara waras.
"Tim, jaringan, partisipan, serta yg mendungkung secara full IMUN paham bahwa hal-hal seperti itu adalah cara yang kampungan. Semuanya paham bahwa kami ingin menjalani proses ini sebagai demokrasi yang waras," ungkap Muwafik.
Baca Juga:Disebut Tidak Netral, Bawaslu Kaltim dan Kukar Dilaporkan ke Bawaslu RI
Khusus untuk pelaksanaan debat kedua para paslon yang akan berlangsung di Jakarta nanti, lanjut Muwafik, tim IMUN juga tidak akan membawa massa pendukung ke Jakarta.