Hari Santri 2020, Kemenag Perintahkan Pesantren Upacara Pakai Sarung

Peringatan Hari Santri Nasional 2020 di sejumlah pesantren di Sulawesi Selatan berlangsung unik. Santri mengikuti upacara dengan menggunakan sarung.

Muhammad Yunus
Kamis, 22 Oktober 2020 | 11:03 WIB
Hari Santri 2020, Kemenag Perintahkan Pesantren Upacara Pakai Sarung
Upacara memperingati Hari Santri Nasional 2020 di Pesantren Darul Istiqamah Maros. Semua peserta upacara memakai sarung, Kamis (22/10/2020) / Foto : Pesantren Darul Istiqamah

SuaraSulsel.id - Peringatan Hari Santri Nasional 2020 di sejumlah pesantren di Sulawesi Selatan berlangsung unik. Santri mengikuti upacara dengan menggunakan sarung.

“Karena santri. Instruksi Kemenag,” kata salah seorang panitia upacara kepada SuaraSulsel.id, Kamis (22/10/2020).

Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Tahun ini Hari Santri Nasional diperingati dengan pelaksanaan upacara serentak, di seluruh pondok pesantren di Indonesia.

Arahan ini berdasarkan Surat Edaran Kemenag nomor 45 Tahun 2020, dengan mengangkat tema "Santri Sehat Indonesia Kuat".

Baca Juga:Upacara Hari Santri di Pesantren, Pembina Upacara Baca Pidato Menteri Agama

Di tengah masa pademi Covid-19, segenap jajaran Pesantren Darul Istiqamah Maros melaksanakan upacara dengan hikmat dan mematuhi protokol kesehatan pencegahan covid-19.

Dilaksanakan secara terbatas, dan seluruh peserta menggunakan masker, juga tetap menjaga jarak.

Upacara berlangsung di lapangan Darul Istiqamah. Menghadirkan seluruh pimpinan pesantren, pembina Istiqamah Boarding School, Tahfizhul Qur'an dan seluruh perwakilan lembaga pendidikan dibawah lingkup Darul Istiqamah, Kamis (22/10/2020).

Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maros, Ahmad Ilyaddin tampil sebagai pemimpin upacara.

Ilyadin mewakili Kemenag, dan membacakan pidato resmi dari Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi.

Baca Juga:Lima Tahun Peringatan Hari Santri, Ini Sejarah Hari Santri

Ahmad Ilyaddin merasa bangga dapat memimpin upacara. Sebagai pejabat Negara, dia merasa telah menjadi bagian dari keluarga besar Darul Istiqamah.

“Saya terharu dengan Darul Istiqamah. Awalnya saya sungkan saat diminta menjadi pemimpin upacara, di tempat Kiai saya. Karena meskipun pejabat negara, pemimpin Darul Istiqamah, Ustad Muthahhir adalah mentor saya. Saya bangga mengikuti perkembangan beliau sebagai imam di New York,” tutur Ahmad Ilyaddin, sebelum membacakan pidato Menag.

Selaku pimpinan Pesantren Darul Istiqamah, Ustad Muthahhir Arif berpesan agar ikhtiar memajukan pesantren adalah bagian dari perjuangan dakwah.

“Santri adalah kita, Darul Istiqamah adalah perjuangan kita,” pesannya di Hari Santri Nasional ini.

Hari santri merupakan momentum untuk mensyukuri nikmat Allah berupa status sebagai santri, pemikul risalah dakwah yg mulia, terhormat di dunia, bahagia di akhir.

"Sebaik baik kalian adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya," ujar Ustad Muthahhir Arif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini