"Provinsi punya lahan di sini, akan bangun Litbang. Kita akan bangun sekolah petani khusus memberikan skill petani dalam rangka perawatan jeruk, pemupukan dan info teknologi," jelasnya.
Setelah melakukan peninjauan, Gubernur Nurdin menemukan permasalahan yang perlu dibenahi. Yang utama adalah hama, air, dan bibit.

Dikenal Dengan Nama Munte Cina
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel, Andi Ardin Tjatjo menjelaskan, jeruk keprok Selayar dikenal juga dengan nama Munte Cina.
Baca Juga:Jokowi: Pertanian Penyumbang Tertinggi Ekonomi di Tengah Pandemi
Merupakan unggulan Kepulauan Selayar yang sudah cukup lama dibudidayakan. Sejak Tahun 1925.
Tanaman jeruk keprok selayar mengalami kejayaan Tahun 1970-an. Saat itu produksi sangat melimpah dengan harga yang kompetitif.
Banyak petani di Kepulauan Selayar yang menghidupi keluarganya, menyekolahkan anak-anaknya dari tanaman jeruk.
Namun sangat disayangkan kejayaan jeruk keprok Selayar pada saat ini sudah mulai hilang. Dengan terjadinya penurunan luas pertanaman, produksi, dan produktivitas.
Penyebabnya adalah sistim budidaya tanaman yang masih belum menerapkan teknologi tepat guna. Berupa penggunaan bibit yang sehat, pemupukan, pengairan dan pengendalian.
Baca Juga:Kondisi Alam Pulau Buru Dinilai Menjanjikan untuk Produktivitas Pertanian
Kesuburan dan kesehatan tanah yang semakin menurun. Demikian juga adanya serangan hama penyakit seperti diplodia dan phytophthora.