Rumah Penderita Covid-19 Ditempel Stiker, Rekan: Buka Ruang Diskriminasi

Isolasi mandiri di rumah tidak menjamin pasien patuh akan protokol kesehatan

Muhammad Yunus
Senin, 05 Oktober 2020 | 12:35 WIB
Rumah Penderita Covid-19 Ditempel Stiker, Rekan: Buka Ruang Diskriminasi
Tim Gugus Tugas menempeli stiker di dalam rumah pasien Covid-19 yang membandel. (Istimewa)

SuaraSulsel.id - Rencana Pemprov DKI Jakarta menempel stiker di rumah kepada pasien OTG yang menjalani isolasi mandiri dinilai tidak efektif. Karena, isolasi mandiri di rumah tidak menjamin pasien patuh akan protokol kesehatan.

Hal ini ditegaskan Ketua Nasional Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, Agung Nugroho kepada wartawan, Senin (5/10).

"Penyelamatan nyawa warga DKI Jakarta yang dilakukan Anies sudah tepat. Hal ini untuk melindungi semua warga DKI baik yang terpapar maupun yang belum terpapar. Tapi soal isolasi mandiri dan menempelkan stiker tidak efektif," tegasnya.

Apalagi saat ini kata Agung, klaster rumah tangga di Jakarta terus naik dan bisa dikatakan membludak.

Baca Juga:Minggu Depan, Perda Wajib Pakai Masker Resmi Berlaku di Kabupaten Gowa

"Kebijakan isolasi mandiri di rumah warga sangat riskan mengingat banyak rumah warga tidak memiliki sekat antara ruang tamu ke kamar tidur dan ke kamar mandi. Terutama rumah petak kawasan padat penduduk. Apalagi banyak rumah ditinggali lebih dari 1 atau 2 kepala keluarga," ungkapnya.

Diketahui, data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI menyebutkan ada sekitar 2.560 klaster keluarga pada 4 Juni sampai dengan 14 september 2020. Dari jumlah tersebut sekitar 16.467 orang dinyatakan positif.

"Ruang isolasi yang disiapkan di GOR, wisma dan hotel lebih aman ketimbang di rumah. Kalau di rumah pastinya sulit disiplin. Karena, disiplin itu benar-benar berada dalam kamar dan tidak keluar atau saling kontak dengan anggota keluarga kecuali untuk buang air dan mandi," ucap Agung.

Aktivis 98 yang juga salah satu insiator Lingkar Aktivis Jakarta (LAJ) ini melanjutkan, parameter isolasi mandiri seharusnya bukan menggunakan ukuran rumah.

Tapi paramenternya adalah kesiapan camat dan lurah dalam menyediakan ruang isolasi di wilayahnya dalam satu titik.

Baca Juga:20 Kasus Baru Covid-19 Terdeteksi di China

"Agar kedisiplinan warga yang diisolasi bisa terjamin dan tenaga medis di puskesmas mudah melakukan kontrol berkala. Karena isolasi dilakukan di satu titik bukan berpencar di masing-masing rumah warga yang melakukan isolasi mandiri," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini