Viral Yatim Piatu Jadi Sarjana, Rahasianya Salat Dhuha dan Surah Al Waqiah

Uni mengaku tidak malu jadi pemulung. Mengumpulkan kardus bekas untuk dijual. Uangnya untuk biaya kuliah.

Muhammad Yunus
Senin, 28 September 2020 | 08:38 WIB
Viral Yatim Piatu Jadi Sarjana, Rahasianya Salat Dhuha dan Surah Al Waqiah
Nurwahyuni Cole (23 tahun), mahasiswi Jurusan Sejarah Peradaban, Islam Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin bersimpuh saat mengunjungi makam orang tuanya / Foto: Istimewa

SuaraSulsel.id - Nurwahyuni Cole (23 tahun), mahasiswi Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin jadi perbincangan. Setelah fotonya bersimpuh di makam orang tua dengan seragam wisuda viral di media sosial.

Kepada Suarasulsel.id, Uni sapaan Nurwahyuni menceritakan perjalanan hidupnya. Mulai mendaftar kuliah sampai bisa sarjana.

"Masyaallah Kak. Kekuatan dari salat dhuha dan Surah Al Waqiah. Selalu saja diberi pertolongan Allah," kata Uni, Minggu (27/9/2020).

Sebagai anak yatim piatu, usaha Uni untuk menempuh pendidikan sampai ke jenjang universitas tidak mudah. Dia bahkan tidak percaya mampu melewati semua proses menyelesaikan kuliah.

Baca Juga:Viral Pengunjung Kafe Berkerumun, Publik: Ya Udah Sih, Kayak Lu Enggak Aja

Waktu pertama kali harus bayar SPP, Uni hanya mengantongi uang Rp 500 ribu. Uni berharap bisa masuk mahasiswa kategori 1.

Ternyata, pengumuman menyebut Uni masuk dalam kategori 3. Jadi harus membayar SPP sebanyak Rp 1.100.000.

"Saya sudah putus asa. Tidak bisa kuliah. Tiba-tiba ada orang baik yang mau bantu saya. Tambah uang SPP. Hari itu hari terakhir pembayaran SPP," ungkap Uni.

Selama kuliah, jika uangnya menipis, Uni harus puasa. Agar tetap bisa membayar sewa angkutan pete-pete ke kampus. Jika tidak punya uang, terpaksa jalan kaki dari rumah ke kampus.

"Alhamdulillah nanti dapat rejeki dari orang lain," katanya.

Baca Juga:Viral Video Pengunjung Kafe Joget Berdesak-desakan, Tuai Pro Kontra

Beberapa keajaiban yang dirasakan Uni, diyakini berkat selalu melaksanakan ibadah salat dhuha dan mengamalkan Surah Al Waqiah.

"Alhamdulillah banyak hal-hal baik yang menghampiri saya. Banyak orang-orang baik. Saya tidak bisa bilang satu per satu," katanya.

Setelah wisuda 21 September 2020, Uni mengunjungi makam orang tuanya. Berbagi kebahagiaan sudah jadi sarjana.

Memakai toga dan seragam wisuda, Uni memeluk nisan orang tuanya. Momen ini pun direkam oleh sepupu Uni yang ikut menemani.

Nurwahyuni Cole (23 tahun), mahasiswi Jurusan Sejarah Peradaban, Islam Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin bersimpuh saat mengunjungi makam orang tuanya / Foto: Istimewa
Nurwahyuni Cole (23 tahun), mahasiswi Jurusan Sejarah Peradaban, Islam Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin bersimpuh saat mengunjungi makam orang tuanya / Foto: Istimewa

Uni tinggal di Desa Lempangang, Kabupaten Gowa. Bersama kakaknya.

Keterbatasan ekonomi membuat Uni harus bekerja keras. Tidak hanya untuk biaya kuliah, tapi juga mencari uang untuk makan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini