"Alhamdulillah banyak hal-hal baik yang menghampiri saya. Banyak orang-orang baik. Saya tidak bisa bilang satu per satu," katanya.
Setelah wisuda 21 September 2020, Uni mengunjungi makam orang tuanya. Berbagi kebahagiaan sudah jadi sarjana.
Memakai toga dan seragam wisuda, Uni memeluk nisan orang tuanya. Momen ini pun direkam oleh sepupu Uni yang ikut menemani.

Uni tinggal di Desa Lempangang, Kabupaten Gowa. Bersama kakaknya.
Baca Juga:Viral Pengunjung Kafe Berkerumun, Publik: Ya Udah Sih, Kayak Lu Enggak Aja
Keterbatasan ekonomi membuat Uni harus bekerja keras. Tidak hanya untuk biaya kuliah, tapi juga mencari uang untuk makan.
Untuk itu, Uni mengaku tidak malu mengumpulkan kardus bekas untuk dijual. Uangnya disimpan untuk biaya kuliah.
Oleh keluarganya, awalnya Uni tidak didukung untuk melanjutkan kuliah. Bahkan Uni diminta segera menikah. Sebagai jalan keluar dari permasalahan ekonomi.
"Tapi saya berpikir itu bukan satu-satunya jalan. Kupilih jalan ku sendiri. Saya mengambil keputusan untuk kuliah," kata Uni.
Uni mengaku kuliah dengan modal keyakinan dan kemauan. "Saya memang tidak punya orang tua. Tapi saya masih punya Allah," katanya.
Baca Juga:Viral Video Pengunjung Kafe Joget Berdesak-desakan, Tuai Pro Kontra
Uni mengaku sudah bekerja keras sejak sekolah dasar. Bekerja di toko. Membantu pemilik toko membungkus gula pasir. Untuk mendapatkan uang.