Kronologi Mobil Rombongan Pengantin Masuk Jurang di Sinjai, 6 Orang Tewas

Saat itu rombongan hendak mengantar pengantin dan uang panaik ke rumah mempelai wanita.

Husna Rahmayunita
Sabtu, 15 Agustus 2020 | 19:45 WIB
Kronologi Mobil Rombongan Pengantin Masuk Jurang di Sinjai, 6 Orang Tewas
Mobil rombongan pengantin kecelakaan masuk jurang di Sinjai. (dok.Terkini.id)

SuaraSulsel.id - Mobil rombongan pengantin masuk jurang di wilayah Batu Boddong, jalan poros Sinjai-Bulukumba. Enam orang tewas termasuk ayah mempelai pria.

Kecelakaan tersebut terjadi di Dusun Jatie, Desa Samaturue, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, Sabtu (15/8/2020) sekitar pukul 03.00 WITA dini hari.

Dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, mobil jenis Toyota Avanza dengan nomor Polisi DD 1452 GJ, warna silver, memuat delapan orang termasuk sopir.

Saat itu rombongan hendak mengantar pengantin pria dan uang panaik ke rumah mempelai wanita.

Baca Juga:Terungkap, Fakta Baru Kasus Penikaman Imam Masjid di Pekanbaru

Namun saat melaju dari arah Bulukumba, mobil yang mengangkut rombongan diduga hilang kendali dan menerobos pagar pembatas hingga terjun ke jurang.

Akibat kejadian tersebut, enam orang meninggal dunia termasuk pria bernama Sampara Subu yang tak lain adalah ayah mempelai pria. Sementara dua orang lainnya mengalami luka parah.

Mempelai Pria Selamat

Sang mempelai pria yakni Ridwan Syam selamat lantaran tertinggal rombongan.

Namun sebelum kecelakaan, warga setempat mengklaim menemukam tanda-tanda peringatan akan terjadi sesuatu hal buruk.

Baca Juga:Pria Ditemukan Tewas usai Cabut Rumput di Tepi Danau Singkarak

"Saat berlangsungnya korongtigi piring dan alas bahan korongtigi jatuh saat akan digunakan.Dan pada saat semua bahan yang akan dibawa ke mobil Alquran dan seperangkat alat salat jatuh di tangga,” ujar warga setempat.

Menurut saksi, orang tua pengantin laki -laki berencana berangkat setelah salat subuh.

“Sebenarnya orang tua pengantin mau berangkat setelah salat Subuh, tapi karena lebih banyak yang mau berangkat setelah acara korongtigi maka berangkat sekitar pukul 11.00 WITA,” ungkap warga.

Sementara saksi lainnya, Rabanai, mengatakan bahwa pengantin laki-laki tertinggal di rumah saat rombongan berangkat.

"Saat semua berangkat tadi malam sekitar pukul 11.00 WITA, pengantin pria dilupakan, ditinggal di dalam kamar, akhirnya dipesankan mobil lain," ujarnya.

Pria tersebut menerangkan, hal itu dilakukan saat ada yang menelepon ke keluarga menanyakan pengantin,.

Kala  itu rombongan sudah berada di Kabupaten Bulukumba.

“Pak imam sempat menelepon, cari pengantin pria, karena dia lupa, jadi saya cari pengantinnya. Saat saya tanya, pengantin masih di dalam kamar, pengantin laki-laki tidak tahu kalau pengantarnya sudah berangkat," kata Rabbani.

Ijab Kabul Tetap Digelar

Meski diselimuti duka, pernikahan Ridwan Syam dan Rina tetap dilangsungkan.

Abd Jalil, salah seorang keluara mempelai perempuan mengungkapkan bahwa prosesi pernikahan dilaksanakan di rumah Rina.

"Iya, tetap dilaksanakan proses pernikahan. Ijab kabul berlangsung di rumah orang tua mempelai perempuan, jalan Sukowati Kota Bone, sekitar pukul 10.00 Wita," terang Abdul.

Menurutnya, sebelum pelaksanaan ijab kabul terlebih dahulu dilaksanakan penyerahan mahar kawin dan uang panaik.

“Sebelum ijab kabul, semua proses tetap dilakukan, diantaranya penyerahan mahar dan uang panaik sebanyak Rp100 juta," ujar Abd Jalil memungkasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini