SuaraSulsel.id - Kota Makassar kembali diguncang aksi bentrok antarwarga. Dua kelompok dari Kelurahan Layang dan Kelurahan Bunga Eja Beru, Sabtu (7/9/2025), saling serang menggunakan busur (Panah).
Bentrokan berlangsung cukup lama, sejak pukul 02.00 dini hari hingga sekitar pukul 10.00 pagi.
Aksi saling serang ini menimbulkan kepanikan warga sekitar. Suasana mencekam karena suara teriakan dan tembakan busur bersahutan di jalanan.
Tidak sedikit warga memilih menutup diri di rumah, khawatir menjadi korban salah sasaran.
Baca Juga:Persita vs PSM Dihantui Krisis Pemain, Akurasi Serangan Jadi Kunci Kemenangan?
Pertikaian antarwarga di dua wilayah ini bukan kali pertama terjadi. Sejak beberapa tahun terakhir, bentrokan serupa kerap berulang, bahkan telah menelan banyak korban luka maupun jiwa.
Namun hingga kini, belum ada solusi permanen yang mampu menghentikan konflik yang sewaktu-waktu bisa meledak kembali.
Tokoh masyarakat setempat menyayangkan kejadian ini. Menurut mereka, perbedaan kecil sering kali menjadi pemicu konflik besar.
Padahal, kedua wilayah bertetangga dan semestinya bisa hidup rukun.
Polisi dan aparat keamanan kerap turun tangan untuk membubarkan bentrokan.
Baca Juga:PSM Makassar Pulihkan Kondisi Pemain
Namun, setelah situasi reda, potensi gesekan tetap ada. Hal ini memperlihatkan bahwa persoalan akar konflik belum benar-benar terselesaikan.
Masyarakat berharap pemerintah kota, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat dapat duduk bersama mencari jalan keluar.
Pendekatan dialog, penguatan keamanan lingkungan, hingga pembinaan generasi muda dianggap penting agar konflik serupa tidak terus berulang.
Bentrok antarwarga di Makassar menjadi pengingat bahwa konflik sosial di perkotaan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Jika dibiarkan berlarut, korban jiwa bisa terus berjatuhan, sementara rasa aman warga semakin terkikis.