Muhammad Yunus
Selasa, 25 November 2025 | 14:17 WIB
Sembilan nelayan dan penumpang Jolloro yang terombang ambing di Selat Makassar berhasil dievakuasi oleh personel KRI Hiu-634, Selasa (25/11/2025) [Suara.com/ANTARA/HO-Penerangan Kodaeral VI]
Baca 10 detik
  • KRI Hiu-634 saat Operasi Yudha Dharma-02 menyelamatkan sembilan penumpang KM Jolloro di Selat Makassar.
  • Evakuasi dilakukan karena perahu terombang-ambing akibat cuaca buruk dan mengalami kerusakan mesin total.
  • Lima penumpang dievakuasi ke KRI Hiu-634 dan selanjutnya dibawa ke RSAL Makassar untuk perawatan medis.

SuaraSulsel.id - Personel KRI Hiu-634 yang sedang melaksanakan Operasi Yudha Dharma-02 berhasil menyelamatkan sembilan orang nelayan dan penumpang perahu tradisional KM Jolloro yang terombang ambing di Selat Makassar.

Komandan KRI Hiu-634, Letkol Laut (P) Andy Ribuantoro di Makassar, Sulsel, mengatakan, pihaknya yang sedang melaksanakan patroli untuk Operasi Yudha Dharma-02 melihat ada nelayan yang terombang-ambing di Selat Makassar dan langsung mengevakuasinya.

"Saat kami melihatnya terombang-ambing, saya segera memerintahkan kapal untuk merapat ke posisi perahu. Dari jarak dekat, terlihat jelas bahwa perahu tersebut mengangkut 9 orang dan membutuhkan pertolongan segera," ujarnya, Selasa (25/11).

Letkol Andy Ribuantoro menjelaskan peristiwa tersebut terjadi ketika KRI Hiu-634 mendeteksi sebuah perahu kecil yang tampak terombang-ambing tak berdaya di tengah badai.

Melalui radar dan pengamatan visual, awak kapal melihat para penumpang Jolloro melambaikan tangan meminta pertolongan, sementara angin kencang dan gelombang yang meninggi terus mengancam keselamatan mereka.

"Dari jarak dekat, terlihat jelas bahwa perahu tersebut mengangkut 9 orang dan membutuhkan pertolongan segera. Tanpa membuang waktu, peran sekoci langsung diberangkatkan membawa tim penyelamat menuju KM Jolloro," katanya.

Setibanya di lokasi, tim menemukan seluruh awak dalam kondisi selamat, meski satu orang mengalami kelelahan berat, mabuk laut, demam, dan meriang akibat diguncang gelombang secara terus menerus.

Sementara itu, mesin perahu dinyatakan tidak dapat menyala sama sekali karena rusak diterjang cuaca buruk.

Dengan pertimbangan keselamatan, Komandan KRI Hiu-634 memutuskan untuk mengevakuasi lima penumpang ke kapal perang tersebut.

Baca Juga: Menyamar jadi TNI AL, Napi Peras Korban Ratusan Juta dari Dalam Sel

"Setibanya di atas KRI Hiu-634, seluruh penumpang langsung mendapatkan pengecekan kesehatan, pemberian selimut hangat, serta bantuan logistik," terangnya.

Adapun empat penumpang lain yang berada dalam kondisi stabil tetap berada di atas KM Jolloro, yang kemudian ditarik oleh perahu nelayan lain yang kebetulan berada dekat lokasi dan ditarik menuju Pulau Kodingareng Keke.

Sementara itu, Komandan Kodaeral VI Laksamana Muda TNI Andi Abdul Aziz menyampaikan setibanya di Dermaga Layang Kodaeral VI Makassar, lima penumpang yang dievakuasi ke KRI Hiu-634 selanjutnya dibawa menuju RSAL Jala Ammari Kodaeral VI menggunakan mobil Ambulans untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat kota Makassar yang sedang melaksanakan pelayaran di musim cuaca yang hujan dan angin kencang ini agar berhati-hati serta melengkapi peralatan keselamatan serta cek kondisi mesin kapalnya. Apabila mengalami situasi darurat di tengah laut, bisa segera menghubungi kami tim Siaga Bencana Kodaeral VI dengan nomor Hotline 082194941444 yang siap 24 jam”, ucapnya.

Adapun penumpang yang berhasil dievakuasi yaitu, Risnawati (30 tahun), Haji Sampara (57), Rida (31), Rasmi (21) dan Rezki (29).

Load More